"Saat peak season libur Lebaran bisa mencapai 90 persen," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istijab M Danunagoro di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, tingkat hunian kamar hotel khsususnya di ring satu Kota Yogyakarta diperkirakan mulai meningkat pada 4 Juni 2019 atau H-1 Lebaran hingga H+7 Lebaran.
"Selama Ramadhan (kunjungan hotel) stabil sepi, stagnan kecuali event buka puasa bersama di hotel-hotel bintang tiga, empat, dan lima," kata Istijab.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, menurut dia, aktivitas Meeting, Incentives, Conferencing, Exhibition (MICE) oleh beberapa kementerian sebagai sumber pendapatan terbesar perhotelan di DIY, diperkirakan baru mulai bermunculan kembali mulai H+10 Lebaran.
General Manager Hotel Grand Inna Malioboro Ni Komang Darmiati menargetkan tingkat hunian kamar hotel di kawasan Malioboro itu bahkan bisa menyentuh 100 persen selama Lebaran. "H-1 kami sudah mulai ramai, dan bisa mencapai 100 persen pada H+2 Lebaran," kata dia.
Sejak awal Ramadhan, menurut dia, okupansi di Hotel Grand Inna Malioboro cenderung stabil dengan rata-rata mencapai 56 persen. Tingkat hunian itu justru meningkat jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2019