Kediri (ANTARA News) - Kondisi kesehatan Presiden RI Periode 1966-1998, HM Soeharto (Pak Harto), tidak akan memengaruhi penyelenggaraan pertandingan Babak Delapan Besar Liga Indonesia (Ligina) XIII di Solo, Jawa Tengah. "Kalau pun nantinya Pak Harto meninggal dunia dan dimakamkan di Karanganyar, maka pertandingan Babak Delapan Besar di Solo tetap akan berlangsung sesuai jadwal," kata Anggota Exco Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Iwan Budianto, di Kediri, Jawa Timur, Senin. "Kami dan Badan Liga Indonesia (BLI) sudah berkomitmen untuk terus menyelenggarakan Babak Delapan Besar ini sesuai jadwal," ujarnya. Menurut dia, PSSI dan BLI sudah memperhitungkan kemungkinan terburuk mengenai kondisi kesehatan penguasa Orde Baru itu, di tengah gegap gempita perhelatan sepakbola paling bergengsi di Tanah Air. Ketika ditanya pers, apakah kemungkinan terburuk itu sudah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian di Solo, Iwan Budianto hanya menggelengkan kepala. Ia berharap, pihak kepolisian bertindak secara bijak, sehingga pertandingan Babak Delapan Besar di Solo akan tetap mendapatkan jaminan keamanan. "Kompetisi ini sudah beberapa kali mengalami penundaan, makanya kami ingin agar kompetisi yang seharusnya rampung pada 2007 bisa segera tuntas dan tidak tertunda-tunda lagi," kata mantan manajer Persik Kediri itu. Selama Babak Delapan Besar berlangsung pada 16-21 Januari 2008, Iwan Budianto mendapatkan tugas dari PSSI untuk mengawasi penyelanggaraan di Stadion Brawijaya Kediri dan Stadion Manahan Solo. Sebanyak empat tim, yakni Sriwijaya FC, Persiwa Wamena, PSMS Medan, dan Arema Malang akan berlaga di Stadion Brawijaya Kediri. Sedang empat tim lainnya, Persipura Jayapura, Persija Jakarta, Deltras Sidoarjo, dan Persik Kediri akan saling bertemu di Stadion Manahan Solo. Delapan tim tersebut akan memperebutkan empat tiket semifinal di Gelora Bung Karno, Jakarta. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008