Jayapura (ANTARA News) - Tanah lonsor telah menimbun sedikitnya tujuh orang di Kelurahan Bhayangkara, Kodya Jayapura, Papua, setelah hujan deras disertai guntur dan kilat mengguyur wilayah itu sejak Senin petang. Selain di Kelurahan Bhayangkara, bencana yang terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan, Senin tengah malam sekira pukul 24.00 WIT, itu juga menimpa daerah Pasir 2 Kelurahan Tanjung Ria. Wartawan ANTARA News dari Jayapura Selasa pagi melaporkan, selain tujuh orang yang masih tertimpun longsor, empat jenazah korban lainnya dilaporkan telah berhasil dievakuasi dan disemayamkan di Rumah Sakit Umum Dok 2 yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Aparat TNI dan Polri bersama warga setempat tengah bergotong royong mencari korban yang masih tertimbun. Sebuah peralatan berat berupa excavator mini sudah dioperasikan untuk pencarian korban, sementara excavator berukuran besar yang didatangkan tidak bisa memasuki lokasi bencana karena terhalang rumah-rumah penduduk. Wakil Gubernur Provinsi Papua, Aleks Hesegem, dan Kapolda Papua, Irjen Pol. Max D Aer, juga terlibat langsung dalam upaya evakuasi. Selain tanah longsor, hujan deras juga menyebabkan wilayah Kelurahan Gurabesi, Jayapura, tergenang banjir. Meluapnya Kali Anafri yang mengalir di belakang gedung BRI Jayapura telah menghanyutkan sebuah rumah. Seorang ibu dan anaknya ikut terseret arus dalam kejadian itu, meski sang anak berhasil diselamatkan, sementara ibunya belum ditemukan. Di pasar umum Yotefa sekitar 10 kilometer timur kota Jayapura, banjir menggenang setinggi sekira satu meter sehingga aktivitas jual-beli terhenti. Hingga berita ini disiarkan, warga kota Jayapura tampak berbondong-bondong mendatangi lokasi tanah longsor untuk memberikan bantuan. Warga juga memadati RSU Dok 2 untuk menjenguk para korban bencana alam ini.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008