Kediri (ANTARA News) - Pendukung fanatik tim sepakbola Arema Malang atau Aremania mengamuk di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Rabu malam, sebagai pelampiasan rasa tak puas mereka terhadap kepemimpinan wasit, dalam pertandingan antara Arema melawan Persiwa Wamena pada Putaran Delapan Besar. Pertandingan tak bisa dilanjutkan lagi setelah dua gawang dibakar akibat ulah oknum suporter yang tidak puas dengan kepemimpinan wasit. "Dalam situasi seperti ini sangat tidak mungkin pertandingan bisa dilanjutkan kembali," kata Ketua Panpel Putaran Delapan Besar di Stadion Brawijaya, Bambang Soemarjono. Sampai saat ini, pihaknya belum bisa memastikan, kapan dan di mana pertandingan antara kedua kesebelasan yang terhenti itu dilanjutkan kembali. "Kami masih akan mengadakan rapat dengan BLI (Badan Liga Indonesia) terlebih dulu," katanya di tengah terjadinya kekacauan di Stadion Brawijaya itu. Pertandingan tersebut dihentikan di menit ke-76 dengan hasil sementara Arema tertinggal 1-2 dari Persiwa. Kemarahan Aremania memuncak setelah tiga gol Arema yang dilesakkan ke gawang Persiwa dianulir wasit Djajat Sudradjat. Persiwa sempat memimpin melalui gol yang diciptakan Mariano Oscar dan Peter, sedang satu-satunya gol Arema diciptakan Emile Mbamba. Sejak gol Patricio Pato Morales dianulir wasit, Aremania sudah berulah dengan memukul kepala seorang asisten wasit sampai pingsan. Sebelumnya Pato juga telah mencetak gol, tapi dianulir lantaran wasit menganggap "hands ball" sebelum menceploskan si kulit bundar ke gawang Persiwa yang dijaga Charles Wuff. Di menit ke-52 sundulan Mbamba juga mampu menembus gawang Persiwa, tapi lagi-lagi wasit menganulirnya. Hal inilah yang membuat Aremania yang semula bersemangat memberikan dukungan bagi timnya di tribun stadion serentak turun ke lapangan dengan melompat pagar sebelum membakar dua buah gawang. Sebelum bertandang ke Kediri, puluhan perwakilan Aremania telah menandatangani kontrak keamanan dengan Panpel, Kamis (10/1) lalu untuk tidak berbuat kerusuhan. Sementara itu sampai berita ini diturunkan belum ada laporan mengenai kerusakan fasilitas lain di luar stadion. Para petugas keamanan mengevakuasi ribuan Aremania keluar meninggalkan Kota Kediri. Panpel Putaran Delapan Besar di Kediri memberikan jatah 11.500 lembar tiket kepada Aremania dari sekitar 15.000 tempat duduk yang ada di Stadion Brawijaya. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008