Paris (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal OPEC, Abdullah al-Badri, mengatakan bahwa harga minyak yang tinggi bukan disebabkan oleh kelangkaan pasokan minyak dan menyalahkan faktor-faktor lainnya. "Izinkan saya menjelaskan, harga yang tinggi yang sedang kita saksikan bukan karena kelangkaan minyak mentah di pasar," katanya dalam surat elektroniknya, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh AFP. Dalam kunjungan ke Timur Tengah, Presiden Amerika Serikat George W. Bush mengangkat isu harga minyak yang tinggi itu dalam pembicaraannya dengan Raja Abdullah dari Arab Saudi, yang merupakan negara produsen minyak mentah teratas dunia dan anggota OPEC yang paling berpengaruh. Juru bicara Bush, Dana Perino mengatakan Rabu bahwa ada harapan bahwa "sebagai hasil dari percakapan ini bahwa OPEC akan didorong untuk menutuskan kenaikan produksi." Para menteri dari kartel 13 anggota itu, yang memasok sekitar 40 persen minyak mentah dunia, akan berkumpul di Wina pada 1 Februari untuk pertemuan khusus penetapan kebijakan. Badri, setelah menekankan bahwa organisasi itu tidak melihat adanya kelangkaan, mengatakan OPEC akan dipersiapkan untuk neingkatkan produksi jika oraganisasi itu menemukan bukti bahwa pasokan dan permintaan tidak seimbang. "OPEC secara terus menerus memantau pasar minyak dan jika kapan pun fundamental membenarkan langkah itu, posisi organisasi siap untuk neingkatkan produksi," katanya. Ia menambahkan: "Saya akan mengulagi kembali bahwa tren harga ini merupakan konsekuensi dari ketegangan geopolitik yang berlangsung terus menerus, melemahnya dolar AS, pembatasan dan pengendalian yang berlangsung dalam sistem penyulingan AS dan peningkatan peran spekulator di pasar minyak." Kemudian, dalam sebuah pidato kepada Kadin Nikosia di Siprus, ia mengatakan "pasokan cukup dan pertumbuhan permintaan moderat." Ia ditanya apakah ia berpikir 100 dolar AS per barel terlalu tinggi, dan bagaimana strategi harga OPEC. "Kami tidak ingin melihat harga minyak yang tinggi atau harga minyak yang rendah. Kami ingin melihat harga yang dikendalikan oleh fundamental, dan saya harap fundamental akan berlaku hingga berakhirnya hari." Membaca sebelumnya pidato yang dipersiapkan, ia mengatakan OPEC "akan terus memainkan perannya dalam gaya yang proaktif untuk menjamin bahwa perekonomian dunia terpasok dengan baik dan pasar minyak stabil demi keuntungan dunia secara keseluruhan." Harga minyak turun hingga hampir di bawah 90 dolar AS per barel pada Rabu setelah kenaikan singkat hingga rekor tertinggi di atas 100 dolar AS untuk pertama kali pada awal bulan ini. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008