Jakarta (ANTARA News) - Kekhawatiran terhadap kondisi perekonomian global masih menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis pagi, sehingga melanjutkan pelemahannya dan ditutup turun 0,68 persen. IHSG sesi pagi ditutup turun 17,580 poin menjadi 2.574,731, sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan anjlok 5,417 poin atau 0,97 persen untuk berada di 551,998. Analisa Riset dari PT Trimegah Sekuritas, dalam ulasan pasarnya di Fokus Harian, mengungkapkan kekhawatiran akan semakin memburuknya perekonomian global masih menjadi katalis yang menentukan arah pergerakan indeks BEI. Kondisi perekonomian AS masih menjadi ketakutan pasar sehingga menyebabkan penarikan dana yang besar dari pasar saham. Kondisi ini telah membuat bursa AS Wall Street dengan indeks Dow Jones, Rabu malam, ditutup turun 34,95 poin atau 0,28 persen ke posisi 12.466,16. Menurunnya Indeks Dow Jones ini diikuti sebagian besar bursa di kawasan Asia, seperti bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng pada sesi pagi turun 91,94 poin atau 0,38 persen ke level 24.358,90 dan Bursa Singapura dengan indeks Straits Timesnya yang melemah 16,97 poin atau 0,55 persen untuk berada di posisi 3.041,52. Kondisi ini membuat pergerakan saham di BEI pada Kamis pagi ini masih didominasi saham turun sebanyak 105 dibanding yang naik 63, sedangkan 51 stagnan dan 230 efek tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks masih dipimpin anjloknya saham-saham unggulan, seperti Bumi Resources yang terkoreksi Rp50 ke posisi Rp5.600, Aneka Tambang terkikis Rp25 jadi Rp3.875, Astra Internasional anjlok Rp950 menjadi Rp25.300 dan Perusahaan Gas Negara turun Rp100 menjadi Rp12.800. Perdagangan saham pada Kamis pagi masih berjalan ramai, dimana terjadi 30.981 kali transaksi dengan volume 1,546 miliar saham dan nilai Rp2,525 triliun. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008