Bandung (ANTARA News) - Sebanyak tiga stasiun televisi asing, yakni Summer Film, RTM, dan Discovery Channel memperoleh hak siar khusus penayangan kondisi perkembangan Dede si `manusia akar` (38) yang menderita penyakit aneh berupa pertumbuhan kutil raksasa pada sekujur tubuhnya. Selain ketiga media asing itu, SCTV juga untuk sementara dinyatakan sebagai satu-satunya stasiun televisi swasta nasional yang memegang hak serupa. Salah satu hak siar eksklusif tersebut, adalah stasiun yang bersangkutan berhak atas penyiaran khusus kondisi perkembangan Dede selama mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Menurut Dirut RSHS, Prof Cissy Prawira, Kamis, sejumlah media tersebut mendapatkan hak eksklusif melalui kesepakatan bersama pihak-pihak tertentu diantaranya pihak Departemen Kesehatan (Depkes). "Semua media tentunya berhak memperoleh hak serupa, namun harus memenuhi prosedur yang telah ditentukan," katanya menjelaskan. Sebelumnya, kondisi "manusia akar" dimaksud juga pernah menjadi sorotan berbagai media luar negeri setelah disiarkan oleh Discovery Channel secara eksklusif dengan" mengikat "Dede si manusia akar dengan sejumlah uang melalui kontrak tanpa sepengetahuan pihak-pihak yang berwenang di Indonesia. Atas kejadian tersebut, stasiun televisi internasional itu pernah mengeluarkan larangan penyiaran kondisi manusia akar terhadap sejumlah pewarta dari stasiun televisi nasional, televisi lokal bahkan seluruh pewarta dari media massa lainnya. Namun kondisi itu tak berlangsung lama, setelah Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari bersama pihak pengacara RSHS yang didatangkan dari Unpar melakukan pendekatan terhadap keluarga Dede serta terhadap media terkait. Sementara itu, Dede si `manusia akar` mengungkapkan, dirinya merasa lebih ringan untuk melakukan aktivitas pasca pemotongan sebagian kutil raksasa pada kedua belah tangan serta kedua belah kakinya. "Kini saya hanya ingin cepat sembuh, dan ingin cepat pulang berjumpa keluarga saya terutama anak-anak saya," katanya menjelaskan. Melalui proses operasi tersebut, Dede kini telah mampu menulis, dan mengirim pesan singkat (SMS) melalui pesawat telepon genggamnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008