Jakarta (ANTARA News) - Perekonomian AS kembali menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) di awal perdagangan, Jumat. IHSG dalam 30 menit pertama mengalami penurunan tajam 78,036 poin atau 2,95 persen menjadi 2.571,243, sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan terpuruk 18,944 poin atau 3,33 persen untuk berada di 549,989. Analisa Riset dari PT Trimegah Sekuritas, dalam ulasan pasarnya di Fokus Harian, mengungkapkan kekhawatiran semakin memburuknya perekonomian global menjadi katalis yang akan menentukan arah pergerakan IHSG pada perdagangan Jumat ini. Indeks kembali mengalami tekanan, karena kondisi perekonomian AS yang terus mengalami tekanan, yang ditandai dengan terus menurunnya bursa saham Wall Street dengan indeks Dow Jones pada Kamis malam ditutup anjlok 306,95 poin (2,46 persen) ke posisi 12.159,21. Anjloknya bursa AS ini juga mempengaruhi sebagaian besar bursa kawasan Asia, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 yang melemah 387,66 poin atau 2,81 persen, bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng terkoreksi 672,96 poin atau 2,68 persen ke level 24.436,14 di awal perdagangan dan Bursa Singapura dengan indeks Straits Timesnya yang turun 82,279 poin atau 2,62 persen untuk berada di posisi 3.057,60. Turunnya bursa AS dan Asia ini telah membuat pergerakan saham di BEI didominasi yang turun sebanyak 134 dibanding yang naik hanya enam saham, sedangkan 10 stagnan dan 299 efek belum aktif diperdagangkan. Penurunan indeks tertekan kembali saham-saham unggulan, seperti Bumi Resources turun Rp150 ke posisi Rp5.500, Aneka Tambang terkoreksi Rp250 jadi Rp3.750, Telkom terkikis Rp200 jadi Rp9.000 dan Bakrie Plantations melemah Rp125 menjadi Rp2.625. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008