Solo (ANTARA News) - Deltras Sidoarjo akan melayangkan protes resmi kepada PSSI lantaran melihat Evegeny Khmaruk masih memperkuat Persija dalam pertandingan di Stadion Manahan Solo, Sabtu petang, meski penjaga gawang itu tengah dikenai sanksi larangan bermain oleh Komisi Disiplin. Dalam pertandingan babak depalan besar Liga Indonesia melawan Deltras, Persija Jakarta Pusat ternyata masih menurunkan kiper Evegeny Khmaruk, yang baru-baru ini dikenai sanksi oleh Komisi Disiplin PSSI karena membuat keributan saat timnya menghadapi Persik Kediri di Solo, Kamis petang (17/1). "Kalau sudah dihukum ya' nggak boleh main. Kami akan protes resmi kepada PSSI soal ini," kata Pelatih Deltras Sidoarjo, Jaya Hartono, usai timnya berlaga melawan Persija. Pertandingan tersebut berakhir 1-0 untuk kemenangan Persija. Sementara Asisten Manajer Persija, Boni Sihotang mengatakan, sanksi dari Komdis itu berlaku setelah 1x24 jam, padahal surat putusan dari Komdis itu baru diterima timnya hari Sabtu pukul 10.00 WIB sehingga timnya berani menurunkan Khmaruk pada pertandingan ini. "Kalau Deltras melancarkan protes kepada PSSI, kami akan mengajukan banding," katanya menegaskan. Sementara itu Pelatih Persija Jakarta Pusat, Sergei Dubrovin yang juga menerima sanksi dari PSSI berupa tidak bermain selama dua tahun dan denda Rp50 juta, sempat diusir oleh pengawas pertandingan karena saat babak pertama, pelatih asal Moldova tersebut sempat masuk ke ruang ganti pemain Persija. Pada saat pertandingan babak pertama, Sergei Dubrovin memang duduk di tribune penonton, tetapi saat babak pertama berakhir, pelatih ini sempat masuk ke ruang ganti pemain, padahal hal ini tidak diperbolehkan sesuai dengan putusan Komdis.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008