Madrid (ANTARA News) - Suatu kelompok garis keras kemungkinan telah merencanakan serangan di Barcelona, kata Menteri Dalam Negeri Spanyol, Alfredo Perez Rubalcaba, Sabtu. Dia mengemukakan hal tersebut setelah polisi menemukan bahan-bahan pembuat bom dan menangkap 14 orang Asia Selatan. Rubalcaba mengatakan dalam konferensi pers bahwa polisi menemukan bahan peledak dan perlengkapan lainnya saat menggerebek lima alamat di Barcelona, kota kedua terbesar di Spanyol. Penggerebekan yang berdasarkan informasi dari dalam negeri maupun badan-badan intelijen lain di Eropa itu menangkap 12 warga Pakistan dan dua warga India. Spanyol mengalami serangan paling parah di Eropa pada Maret 2004. Ketika itu empat kereta api di Madrid dibom sehingga menewaskan 191 penglaju dan 1.800 lainnya cedera. Rubalcaba mengatakan penggerebekan pada Sabtu itu merupakan hasil dari sejumlah operasi yang dilakukan pada tahun-tahun terakhir ini. Sasaran operasi adalah kelompok-kelompok yang membiayai grup radikal ataupun yang merekrut anggota untuk berperang. "Sekarang kita menyaksikan sesuatu yang baru : satu kelompok yang terorganisir dengan baik dan melampaui radikalisme ideologi dengan memiliki bahan-bahan untuk membuat bom lalu melakukan serangan," katanya. Kementerian Dalam Negeri Spanyol menganggap ancaman terbesar bukanlah dari kelompok separatis Basque, ETA, melainkan kelompok radikal yang mengatasnamakan agama. Rubalcaba, mengatakan bahwa kelompok itu menimbun bahan-bahan bom, pengatur waktu, dan aki, serta siap beraksi, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008