Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin pagi, ditutup turun 1,43 persen, mengikuti penurunan bursa regional. IHSG sesi pagi ditutup turun 37,455 poin menjadi 2.573,677, sedangkan indeks LQ45, yakni kelompok 45 saham unggulan, melemah 10,383 poin atau 1,85 persen untuk berada di 550,052. Analisa Riset dari PT Paramatra Alfa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya di Fokus Pagi, mengungkapkan penurunan indeks masih disebabkan oleh pengaruh regional dan masih seputar resesi yang terjadi di AS. Selain itu, juga kondisi perekonomian di Jepang yang sedikit lesu akibat resesi di Amerika. Indeks kepercayaan konsumen di Jepang menurun akibat penurunan gaji pegawai, naiknya harga bahan bakar, dan harga makanan. Indeks Dow Jones di bursa Wall Street, AS, Jumat pekan lalu, ditutup turun 59,910 poin (0,49 persen) ke posisi 12.099,70, menyusul kekecewaan para pelaku pasar atas stimulus ekonomi yang disampaikan Presiden George W. Bush dalam menghadapi krisis ekonomi. Anjloknya bursa AS ini juga mempengaruhi sebagian besar bursa kawasan Asia, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 sesi pagi turun 466,01 poin menjadi 13.395,28, bursa Hong Kong dengan indeks Hang Seng pada sesi pagi ditutup terkoreksi 714,59 poin atau 2,84 persen ke level 24.487,26 dan Bursa Singapura dengan indeks Straits Times yang turun 49,09 poin atau 1,58 persen untuk berada di posisi 3.055,15. Turunnya bursa AS dan Asia ini telah membuat pergerakan saham di BEI didominasi saham yang turun, yakni sebanyak 105 saham dibandingkan dengan yang naik, sebanyak 43 saham, sedangkan 48 saham stagnan dan 255 efek belum aktif diperdagangkan. Penurunan indeks tertekan kembali saham-saham unggulan, seperti Bumi Resources turun Rp100 ke posisi Rp5.550, Aneka Tambang terkoreksi Rp75 jadi Rp3.625, Telkom terkikis Rp200 jadi Rp9.000 dan Bakrie Plantations melemah Rp50 menjadi Rp2.525. Volume perdagangan mencapai 1,528 miliar saham dengan nilai Rp1,306 triliun dari 19.518 kali transaksi. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008