Jakarta (ANTARA News) - Setoran privatisasi bagi APBN 2008 sebesar Rp1,5 triliun direncanakan ditutup dari penjualan saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. "Kalau Rp1,5 triliun untuk APBN artinya target sangat kecil dibandingkan dengan program privatisasi yang ingin kita lakukan. Kalau Rp1,5 triliun itu bisa kita lakukan tanpa usaha khusus," kata Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil di Jakarta, Senin. Ia mengatakan, masih ada saham PGN yang telah mendapatkan persetujuan sebelumnya untuk diprivatisasi. "Ada saham PGN yang sudah mendapat persetujuan sebelumnya, itu tinggal kita jual saja. Kita convert menjadi saham," katanya. Sebelumnya pemerintah sempat membantu perseroan PGN yang kemudian jumlah bantuan tersebut dialihkan menjadi ekuitas atau penambahan kepemilikan saham pemerintah. Sejak saat itu pula kepemilikan saham pemerintah di PGN naik menjadi lebih dari tiga persen. Kenaikan saham tiga persen itulah yang sudah mendapatkan persetujuan dari Komite Privatisasi dan DPR untuk diprivatisasi. Melalui privatisasi, pihaknya ingin memberdayakan BUMN menjadi lebih efisien dan sehat, hanya saja kerap istilah privatisasi memancing pro dan kontra berbagai pihak. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008