Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin terpuruk dan berada di level 2.300, karena masih tertekan resesi AS. Pada 30 menit pertama, IHSG mengalami penurunan tajam 141,140 poin (5,68 persen) berada di 2.344,739, level terburuk sejak 27 September 2007 yang berada di 2.375,590. Sedangkan indeks LQ45 terguling 34,079 poin (6,45 persen) di posisi 494,347, level terburuk sejak 1 Oktober 2007. Analis Riset PT Panin Capital, Luki Aryatama, mengatakan penurunan indeks dipicu oleh bursa Eropa menderita penurunan satu hari terbesar sejak serangan 11 September 2001 di AS. Rencana baru Presiden George W. Bush untuk mencegah resesi di AS tidak cukup menutup arus berita buruk dari bank-bank akibat krisis di pasar perumahan Amerika. Luki sebenarnya berharap tutupnya bursa AS bisa sedikit pulih, namun pasar-pasar global yang sebagian besar turun karena kekhawatiran bahwa ekonomi AS akan tergelincir ke dalam sebuah resesi telah berkembang memicu kecemasan terhadap ekonomi global. Bursa kawasan Asia, seperti bursa Tokyo terkoreksi 4,41 persen (587,63 poin ke 12.738,30 jelang penutupan sesi pagi, bursa Hongkong dengan Nikkei 225 melemah 1.146,76 poin (4,85 persen di 22.672,08 dan Bursa Singapura dengan indeks Straits Time terpuruk 103,07 poin (3,53 persen) di 2.814,07. Pada awal perdagangan ini, hampir semua saham yang aktif diperdagangan mengalami penurunan, yakni 162 dibanding yang naik hanya tiga, sedangkan 17 stagnan dan 269 efek belum aktif diperdagangkan. Turunnya hampir semua saham-saham unggulan, seperti Bumi Resources turun Rp400 ke posisi Rp4.650, Aneka Tambang terkoreksi Rp275 jadi Rp3.050, Telkom terkikis Rp350 jadi Rp8.550, Astra Internasional terpuruk Rp2.100 ke harga Rp22.800 dan Bakrie Plantations melemah Rp150 menjadi Rp2.175. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008