Jakarta (ANTARA News) - Departemen Agama akan mengevaluasi pelaksanaan ibadah haji nasional 1428 H pada Februari 2008 setelah seluruh pelaksanaan kegiatan haji di tanah suci selesai. "Kita lihat apa yang jadi masalah. Bila ada yang tak sukses akan dicari jalan keluarnya. Yang dievaluasi semuanya," kata Menteri Agama Maftuh Basyuni seusai Seminar bertema "Membaca Ulang Orientasi Pemikiran Kaum Intelektual Muslim UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah" di Jakarta, Selasa. Menteri mengakui, persoalan perumahan akan menjadi fokus pemerintah dalam evaluasi tersebut. Soal itu pihaknya telah berusaha mendapatkan perumahan di Mekkah secara permanen. "Kita sudah membicarakan MoU untuk pendirian gedung yang akan kita sewa. Ini insya Allah sekitar 50 ribu orang akan tertampung di situ," kata Menag sambil mengatakan, sudah banyak pihak yang menawari pengadaan rumah. Sementara itu rumah-rumah yang baik yang telah digunakan jemaah haji selama ini akan kembali disewa untuk bisa mencukupi bagi 210 ribu jemaah asal Indonesia, hanya saja untuk rumah-rumah yang baik pasti akan berebut dengan negara-negara lain, tambahnya. Dikatakan Menag, memang ada rencana pelebaran Masjidil Haram seluas 380 meter2 yang berimplikasi terhadap pemondokan jemaah haji seperti hotel-hotel dan gedung lain di sekitar Masjidil Haram. "Ada sekitar 950 bangunan yang terpaksa harus digusur. Tentu ini mempunyai implikasi yang sangat pelik bagi perumahan," ujarnya. Karena itulah, pemerintah mulai mencicil masalah pemondokan sejak sekarang. Ditanya soal penyajian makanan secara prasmanan, metode baru dalam penyediaan makanan saat puncak haji di Arafah-Mina yang menjadi keluhan banyak jemaah haji, Menag membantah bahwa sistem prasmanan banyak dikeluhkan. "Yang mengeluhkan itu Anda dan agen-agen tertentu," katanya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008