Jakarta (ANTARA News) - Dirut PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah menyatakan, hingga saat ini tidak ada rencana untuk melakukan suspen BEI karena anjloknya indeks merupakan kasus global dan hingga saat ini masih terdapat pembeli dan penjual saham. "Kondisi pasar seperti ini merupakan kasus global, jadi kita antisipasi saja, kan hari ini tutupnya sudah rebound mudah-mudahan besok bisa lebih baik," kata Erry di Gedung E Departemen Keuangan Jakarta, Selasa. Menurut dia, anjloknya indeks tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi semua mengalami koreksi. Indonesia anjlok 7,7 persen, dan Hongkong 8,65 persen. "Kita tidak akan suspensi karena kita akan berjalan sesuai dengan mekanisme pasar, karena pada saat pasar turun itu masih ada opportunity. Kita punya SOP tapi belum tentu kita pakai,jangan sampai salah quote kalau kita mau suspensi," katanya. Menurut dia, jika yang mengalami penurunan hanya pasar Indonesia saja, maka akan dipertimbangkan kemungkinan melakukan suspensi. "Kalau pasar kita sendiri yang turun mungkin akan kita pikirkan, tapi pada saat ini semua pasar sama, dan kita harapkan ini tidak menyebabkan suatu koreksi yang sendiri," katanya. Menurut dia, melakukan suspensi ada aturannya namun harus dilakukan diskusi internal lebih dulu yang melibatkan Bapepam-LK dan Menteri Keuangan. "Tapi tidak semudah itu, karena kalau masih ada pembeli dan penjual kenapa harus kita suspen," katanya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008