Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah,Rabu pagi, menguat mendekati level Rp9.400 per dolar AS, setelah bank sentral AS (The Fed) semalam memutuskan menurunkan suku bunga Fed fund dari 4,25 persen menjadi 3,5 persen atau turun 75 basis poin. Nilai tukar rupiah naik tajam sebesar 65 poin menjadi Rp9.405/9.415 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.470/9.486 per dolar AS. Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga, di Jakarta, Rabu, mengatakan penurunan bunga The Fed yang cukup besar memicu pasar saham regional dan bursa Wall Street menguat. Penurunan suku bunga Fed fund sebesar 75 basis poin itu merupakan yang pertama kali sejak bunga The Fed mencapai 5 persen dan The Fed juga masih akan menurunkan suku bunganya hingga berkisar antara 2 sampai 3 persen, katanya. Rupiah, menurut dia, mendapat sentimen positif pasar, karena pelaku lokal memburu rupiah ketimbang dolar AS melihat perbedaan bunga kedua mata uang itu makin melebar. "Kami memperkirakan Bank Indonesia (BI) juga akan menurunkan tingkat suku bunga acuannya (BI Rate) menyusul penurunan suku bunga Fed fund," katanya. BI, menurut dia, khawatir para investor asing akan menempatkan dananya di Sertifikat Bank Indonesia (SBI), mengakibatkan dana SBI makin membengkak, karena perbedaan suku bunga yang cukup besar, katanya. Peluang BI untuk menurunkan suku bunga acuan cukup besar yang akan terjadi pada semester kedua tahun ini dengan memperhatikan tingkat inflasi, katanya. Ia mengatakan, rupiah kemungkinan akan kembali menguat hingga berada di bawah level Rp9.400 per dolar AS, karena pelaku akan kembali membeli rupiah, apalagi minat pelaku asing menginvestasikan dananya di SBI makin besar. "Kami akan melihat apakah BI akan menahan gejolak kenaikan rupiah lebih lanjut, karena otoritas moneter menilai rupiah pada level Rp9.400 per dolar AS dinilai cukup aman," katanya. Sementara itu, dolar As terhadap yen menjadi 107,20 dan euro terhadap dolar AS naik 0,4 persen menjadi 1,4365 euro terhadap yen mencapai 157 yen. Dolar AS terhadap euro merosot, setelah The Fed menurunkan suku bunganya.

COPYRIGHT © ANTARA 2008