Bangkok (ANTARA News) - Mantan Perdana Menteri (PM) Thailand, Thaksin Shinawatra, menjadwalkan bakal pulang pada Mei 2008 untuk membela diri terhadap tuduhan korupsi, kata istrinya, Pojaman Shinawatra, Rabu. Pojaman tidak berbicara selama sidang 15 menit di Mahkamah Agung, dan tersenyum pada wartawan ketiga ia meninggalkan gedung itu. Tetapi, ia dalam berkas tertulisnya mengaku tidak bersalah. Berkas itu dibacakan oleh para hakim di mahkamah itu. Pernyataannya mengatakan bahwa Thaksin, yang juga dituduh terlibat dalam kasus yang sama dalam transaksi jual beli perusahaan telekomunikasi Shin Corp., akan pulang Mei untuk menyampaikan pembelaannya sendiri. Thaksin tinggal di pengasingan di Inggris sejak militer menggulingkan pemerintahnya pada September 2006. Tetapi, sekutu-sekutunya dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) bulan lalu berhasil meraih kemenangan dalam pemilu pertama sejak kudeta tidak berdarah tahun 2006 itu. PPP membentuk satu pemerintah koalisi enam partai yang menguasai dua pertiga dari kursi-kursi di parlemen, dan pemimpin partai itu Samak Sundaravej diperkirakan akan diangkat sebagai perdana menteri, Jumat. Kemenangan mereka membuka pintu bagi Thaksin untuk pulang ke Thailand, tetapi para pengamat mengatakan bahwa dirinya terlebih dulu akan mencari jalan untuk menyelesaikan tuduhan-tuduhan korupsi yang sudah diberkaskan terhadapnya. Konglomerat itu mengisyaratkan, setelah pemilu Desember ia akan berusaha pulang pada April 2008. Pojaman dan Thaksin masing-masing diancam hukuman sampai 13 tahun penjara atas dua tuduhan korupsi. Pojaman dituduh menggunakan pengaruh politik suaminya untuk membeli properti utama Bangkok dari sebuah badan pemerintah dengan harga sepertiga di bawah harga pasar. "Pembelian tanah itu sah. Segala sesuatunya dilakukan sesui dengan hukum," kata pengacaranya, Noppadol Pattama, kepada wartawan setelah sidang itu. Sidang berikutnya akan diselenggarakan 29 April, saat mana Pojaman akan diminta mengajukan bukti dan satu daftar para saksi dalam pembelaannya. Wanita berusia 51 tahun itu tinggal di luar negeri selama enam bulan bersama suaminya, ketika para pengusut menyusun tuduhan-tuduhan terhadap mereka, tetapi ia secara mengejutkan pulang ke kerajaan itu awal bulan ini. Pojaman dan Thaksin juga akan menghadapi tuduhan-tuduhan pidana terpisah yang menuduh mereka melaporkan secara tidak benar pada Komisi Surat-Surat Berharga dan Bursa tahun 2003 dalam mendaftarkan sebuah perusahaan properti. Pojaman, saudara tirinya, Banpot Damapong, dan sekretaris pribadinya, Kanchanapa Honghern, juga menghadapi tuduhan pidana tambahan penghindaran pajak . Mereka menyatakan tidak bersalah dalam kasus itu, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008