Sidoarjo (ANTARA News) - Kesebelasan Sriwijaya FC membuka peluang lebar untuk lolos ke semifinal Liga Indonesia 2007 setelah menekuk Arema Malang 2-0 (0-0) di stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu malam. "Saya surprise dengan hasil melawan Arema malam ini," kata pelatih Rahmad Darmawan usai pertandingan babak delapan besar grup A. "Sampai saat ini, belum ada tim yang sudah memastikan lolos. Kami akan bermain fight di laga terakhir untuk dapat lolos ke semifinal terlebih dahulu," kata pelatih yang membawa Sriwijaya juara Copa Indonesia 2007. Christian Lenglolo membuka keunggulan Sriwijaya pada menit ke-49, setelah memanfaatkan bola muntah tendangan bebas Kith Kayamba yang gagal ditangkap kiper Arema, Hendro Kartiko. Sedang gol kedua Sriwijaya FCB dicetak Charis Yulianto pada menit ke-62, meneruskan tendangan bebas Kayamba dari sisi kiri pertahanan Arema. Di 35 menit awal babak pertama, kesebelasan Arema terus menekan pertahan Sriwijaya yang dikawal Charis Yulianto dkk. "Ini memaksa kami untuk melakukan `long passing`," katanya. "Kita mengembangkan organisasi tim dari bawah dan sesekali melakukan serangan bola jauh ke depan Namun, di babak kedua, ia mengintruksikan pada pemainnya untuk lebih sabar dan melakukan passing dan ini efektif. Mengenai tekanan penonton terhadap Sriwijaya, ia mengatakan tidak ada tekanan dari penonton. "Dalam pertandingan ini, mungkin sebagian besar penonton mendukung Arema karena dekat dari Sidoarjo. Hal ini tidak membuat kami grogi," katanya. Ia mengakui beberapa event yang telah diikuti yang membuat mental pemain teruji atas tekanan penonton. Menghadapi Persiwa di laga terakhir, ia mengatakan, timnya tidak akan main bertahan. Disinggung soal kontrak pemain yang akan berakhir, Manajer Sriwijaya FC Baryadi mengakui bahwa saat ini yang diperlukan adalah dedikasi para pemain karena panjang waktu kompetisi musim ini. "Kami hanya minta Dedikasi pemain pada tim," katanya. Sementara pelatih Arema Herman Kadiaman mengakui bahwa Sriwijaya lebih Cerdik dalam mengatur strategi pertandingan. Ia mengakui gol yang mereka ciptakan adalah kesalahan yang tidak perlu oleh pemainnya. "Pemain tidak menjalan intruksi pelatih," katanya. Soal emosi pemain, Ia tidak dapat berkomentar. "Anda bisa lihat sendiri bagaimana emosi pemain itu muncul di pertandingan,"katanya. "Kami menganti Sutaji kepada Jaenal Arif karena tidak fit," katanya disinggung keluarnya Sutaji yang selalu tampil prima. Menghadapi PSMS di laga terakhir, ia mengatakan, dari hasil ini akan dievaluasi sebagai bekal melawan tim PSMS yang berjuluk "Ayam Kinantan" itu. (*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008