Brussel (ANTARA News) - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri pertemuan NATO-Rusia di sela-sela pertemuan puncak para pemimpin persekutuan itu di Bukarest pada 2-4 April, kata jurubicara organisasi tersebut James Appathurai, Rabu. "Itu akan membantu memberikan kejelasan mengenai permasalahan yang tidak kami sepakati," katanya kepada wartawan, di tengah ketegangan yang meningkat antara Moskow dan persekutuan militer tersebut. Ia mengatakan, Sekretaris Jendral NATO Jaap de Hoop Scheffer, yang memimpin Dewan NATO-Rusia, "mengusulkan agar pertemuan itu diadakan di Bukarest pada tingkat kepala negara dan pemerintah". Putin membantu meluncurkan pertemuan puncak pertama pada tingkatan ini pada 2002, namun ia tidak pernah mengambil bagian dalam forum tersebut sejak itu. Rusia membekukan sebuah perjanjian penting senjata era Sovyet untuk memprotes penolakan negara-negara NATO mensahkan perjanjian itu, dan rencana pertahanan rudal AS yang didukung oleh aliansi tersebut juga telah memperumit hubungan mereka. Pada saat pertemuan puncak itu, Putin sedang berada pada akhir mandat terakhirnya. Calon penggantinya, Dmitri Medvedev, diperkirakan terpilih dalam pemilihan presiden pada 2 Maret, dan kekuasaan mungkin akan diserahterimakan pada awal Mei. Putin telah dijadwalkan menghadiri pertemuan puncak terakhir NATO di Latvia pada November 2006 untuk merayakan HUT mantan Presiden Perancis Jacques Chirac, namun lawatannya itu dibatalkan pada saat-saat terakhir karena "alasan-alasan organisatoris" yang tidak dijelaskan, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008