Jakarta (ANTARA News) - Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Sukusen Soemarinda mengaku siap diganti, jika memang dinilai tidak berhasil dalam menjalankan tugasnya. "Jabatan adalah amanah. Kalau memang tidak dipercaya dan dinilai tidak berhasil, saya siap diganti," katanya di Jakarta, Kamis. Namun, menurut Sukusen, selama dirinya menjabat, kinerja hulu Pertamina mengalami banyak kemajuan. Kementerian Negara BUMN berencana mengganti sejumlah direktur Pertamina dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 30 Januari 2008, karena dinilai tidak berhasil menjalankan tugasnya. Salah satu yang diisukan diganti adalah Sukusen Soemarinda. Sukusen mengatakan pada 2007, Pertamina mampu menaikkan produksi minyak rata-rata sebesar 10 persen dibandingkan 2006, dari 129.000 barel per hari menjadi 143.000 barel per hari. "Jika dihitung dengan potensi penurunan produksi minyak secara alamiah sebesar 12 persen per tahun, maka kenaikan produksi tahun 2007 mencapai 22 persen," ujarnya. Selain itu, pada 2007, menurut dia, tenaga ahli Pertamina selaku operator, mampu menemukan cadangan migas di Blok SK-305 di Lepas Pantai Sarawak, Malaysia dan juga memenangkan tender internasional pengelolaan migas di Blok-13 Lepas Pantai Laut Merah, Sudan dan Blok-3, Qatar. "Tahun 2007, kami juga memulai hal baru yakni menggarap lapangan di laut dalam di Blok Karama, Sulawesi Barat bersama StatOil," katanya. Selama 2007, lanjutnya, Pertamina juga mulai mengoperasikan proyek panas bumi Kamojang Unit 4, Jabar sebesar 60 MW dan Lahendong Unit 2, Sulut sebesar 20 MW, dan pengembangan Ulubelu, Lampung 2x55 MW dan Lumut Balai, Sumut 2x55 MW. "Diharapkan, Ulubelu dan Lumut Balai sudah `on stream` pada 2010-2011," katanya. Namun memang, menurut Sukusen, apabila dibandingkan target produksi minyak yang ditetapkan dalam rencana kerja dan anggaran (RKAP) tahun 2007 sebesar 155.000 barel per hari, maka tidak mencapai target. Ia juga mengungkapkan, produksi gas tahun 2007 hanya mencapai 1.112 juta kaki kubik per hari atau tidak memenuhi target RKAP sebesar 1.424 juta kaki kubik per hari. "Produksi gas tidak sesuai target karena terkendala pembebasan lahan dan penurunan permintaan pembeli," ujarnya. Menyangkut proyeksi 2008, Sukusen mengatakan Pertamina menargetkan produksi dari 143.000 barel per hari menjadi 181.000 barel per hari atau meningkat 26 persen. "Kalau ditambah potensi penurunan produksi alamiah sebesar 12 persen, maka Pertamina harus mengupayakan peningkatan hingga 38 persen," katanya. Selain itu, produksi gas ditargetkan naik dari 1.114 juta kaki kubik gas per hari pada 2007 menjadi 1.485 juta kaki kubik per hari pada 2008. Untuk mencapai target tersebut, Pertamina akan mengandalkan Lapangan Sukawati 27.000 barel per hari, Poleng 14.000 barel per hari, dan Pondok Tengah 10.000 barel per hari, dan Tambun 6.500 barel per hari. "Di samping itu, peningkatan produksi dilakukan melalui penerapan teknologi di lapangan tua di Sumatera Utara, Jambi, Cepu, Kaltim, dan Papua," katanya. Sedang, di bidang panas bumi, lanjut Sukusen, pihaknya memfokuskan pengembangan di Hululais, Bengkulu, Sungai Penuh, Jambi, dan Kotamobagu Sulut dengan kapasitas masing-masing 55 MW dan target operasi 2012.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008