Buol, Sulteng (ANTARA News) - Sebanyak 33 rumah penduduk di pesisir pantai Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, rusak parah dan satu di antaranya dilaporkan hilang ditelan laut, menyusul terjangan badai disertai ombak besar selama beberapa jam hingga Jumat dini hari. Informasi dihimpun ANTARA News, Jumat siang, menyebutkan rumah penduduk yang mengalami nasib naas itu berada di Desa Buol, Kecamatan Lipunoto. Sementara lebih 100 jiwa penghuninya sudah dievakuasi pemkab setempat ke tempat aman, dan terbanyak ditempatkan di rumah tetangga dan kerabat mereka yang lolos dari musibah. "Tidak ada korban manusia dalam peristiwa ini, kecuali puluhan rumah warga mengalami kerusakan berat dan hilang," kata Sudirman, warga setempat. Ia menjelaskan, di saat warga desa Buol bersiap-siap tidur pada Kamis malam sekitar pukul 22:00 Wita, terdengar deru angin kencang yang kemudian disusul dengan ombak besar. Mereka kemudian mengemasi barang-barang berharga, karena khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atas tempat hunian mereka yang berada di pesisir pantai. "Apa yang dikhawatirkan warga ternyata terbukti, sebab tiba-tiba muncul gelombang laut menggulung-gulung dengan sangat tinggi dan menghajar pemukiman penduduk," katanya. Kondisi geografis Kabupaten Buol berhadapan langsung dengan laut bebas, Laut Sulawesi. Setiap musim utara, desa-desa di pesisir pantainya selalu dihajar gelombang laut tinggi, sehingga proses abrasi di sana berlangsung sangat cepat. Bahkan ruas jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Tengah dengan Provinsi Gorontalo (bagian utara Pulau Sulawesi dan melintasi Kabupaten Buol) beberakali putus akibat tergerus abrasi. Bupati Buol Amran Batalipu belum memberikan konfirmasi soal musibah bencana alam ini, namun sejumlah aparatur dari instansi teknis terkait sedang melakukan pendataan atas rumah-rumah penduduk yang rusak dan hilang untuk kepentingan rehabilitasi.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008