Jakarta (ANTARA News) - Tim Dokter Kepresidenan mulai melatih mantan Presiden Soeharto untuk makan secara oral atau melalui mulut untuk mengaktifkan kembali fungsi pencernaan. "Pak Harto sudah mulai dilatih makan bubur saring, minum madu, dan konsumsi biskuit," kata Anggota Tim Dokter Kepresidenan, Dr. Christian Johanes, di Jakarta, Jumat. Pada hari ke-22 perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan, H.M. Soeharto dilatih makan secara oral dengan mengkonsumsi bubur saring setidaknya sebanyak 15 suap. Kondisi itu, menurut Christian, menunjukan bahwa kondisi umum Presiden RI kedua itu mulai membaik. "Sudah bisa makan itu berarti fungsi menelan dan fungsi pencernaan secara umum sudah mulai membaik dan sudah berfungsi kembali," katanya. Tim Dokter Kepresidenan juga melatih otot-otot Soeharto agar mampu melakukan pergerakan yang lebih aktif. "Pak Harto juga sudah bisa menyesuaikan diri saat tempat tidur setengah diposisikan duduk. Beliau sudah dapat mengerti kalau diajak berkomunikasi meski belum dapat bicara," katanya. Pihaknya juga akan melatih fungsi pernafasan untuk mempersiapkan pelepasan bantuan mesin pernafasan. Pada hari ke-22 perawatan mantan Presiden Soeharto sudah mulai menunjukan perbaikan kesehatan di mana tekanan darah 120-130/40-50 mmHg dengan kadar hemoglobin 10,5 gram persen. Tim Dokter Kepresidenan juga memutuskan tidak akan menggelar jumpa pers mengenai kondisi kesehatan Soeharto setiap hari seperti sebelumnya dan menguranginya menjadi hanya dua hari sekali mengingat kondisi Soeharto dinyatakan terus membaik. "Bahkan kalau terus membaik nanti akan dijadwalkan lebih panjang misalnya tiga hari sekali," kata Ketua Tim Dokter Kepresidenan, Dr. Mardjo Soebiandono, Sp.B. Dalam perawatannya Soeharto ditangani oleh sebanyak 45 dokter ahli yang tergabung dalam Tim Dokter Kepresidenan. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008