Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 38 Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) se-Jawa Timur mendeklarasikan dukungan kepada Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk menjadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2009. Dukungan DPC PKB se-Jatim kepada Gus Dur itu dibacakan Ketua DPC PKB Jember H Miftahul Ulum di hadapan peserta Musyawarah Luar Biasa (Muswilub) PKB di Surabaya, Sabtu. Dalam acara yang dibuka Gus Dur dan dihadiri Sekjen DPP PKB Zannubah Arifah Chafsoh (Yenny Wahid) serta anggota DPR RI itu, DPC PKB se-Jatim menyampaikan tiga alasan dukungan itu. Alasannya, Gus Dur merupakan tokoh reformasi, Gus Dur adalah tokoh yang jujur dan tegas dalam memberantas korupsi, serta Gus Dur didukung para ulama dan kiai. "Untuk itu, kami meminta beliau bersedia dicalonkan menjadi capres dalam Pilpres 2009," kata Ulum. Dukungan "Gus Dur for President 2009" itu juga sempat dilontarkan sekitar 1.000 aktifis Garda Bangsa se-Jatim dalam Apel Akbar Garda Bangsa di Surabaya. Menanggapi dukungan itu, putri Gus Dur yakni Yenny Wahid mengaku dukungan para aktifis PKB dan Garda Bangsa se-Jatim itu sifatnya spontan. "Itu spontan, karena Gus Dur juga nggak paham, apalagi panitia juga nggak mengumumkan dalam susunan acara, tapi hal itu bagus, karena pencalonan Gus Dur itu dari bawah," katanya. Apalagi, katanya, dukungan serupa juga sudah lama digaungkan di beberapa daerah dan bukan hanya di Jatim. "Saya sudah lama mendengar dan kalau sekarang dideklarasikan, karena bertepatan ada acara saja," katanya. Sementara itu, Muswilub yang berlangsung dua hari (26-27/1) itu hingga kini memunculkan sejumlah calon ketua PKB Jatim, diantaranya Hasan Aminudin, Imam Nahrawi, Taufiqurrahman Saleh, Effendy Choirie, dan sebagainya. Saat membuka Muswilub, Gus Dur sempat menyinggung sikap pemerintah yang dinilai sering berbohong kepada rakyat seperti dalam kasus Munir SH, illegal logging, Adelin Lis, dan sebagainya, kemudian Gus Dur juga memperkenalkan Achmady sebagai calon gubernur (cagub) Jatim versi PKB. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008