Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berencana menetapkan paket kebijakan untuk menstabilkan harga bahan pokok pada pekan depan. "Dalam waktu seminggu ini kita finalkan menjadi paket kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga bahan pokok. Akhir minggu ini saya akan sampaikan kebijakan pemerintah ini," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpa pers di Kantor Presiden Jakarta, Minggu siang, usai memimpin sidang kabinet terbatas. Hadir dalam rapat yang berlangsung sekitar tiga jam mulai pukul 10.00 WIB itu antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Widodo AS, Menko Perekonomian Boediono, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, Mendagri Mardiyanto, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, dan Kepala Bappenas Paskah Suzetta. Sidang Kabinet Terbatas tersebut membicarakan rumusan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah dalam upaya menstabilkan harga bahan pokok. Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan rumusan solusi jangka pendek dan solusi jangka menengah. Presiden Yudhoyono mengatakan, pemerintah terus melakukan langkah antisipasi pengelolaan dan upaya sistematis untuk mengatasi masalah ketersediaan pangan dan stabilitas harga agar dapat dikelola dengan baik. "Untuk itu, pemerintah berupaya merumuskan kerangka kebijakan tersebut dengan menghitung semua faktor, kebijakan, sinkronisasi, dan pilihan yang ditempuh untuk mensatabilkan harga komoditas pangan yang beberapa minggu ini mengalami kenaikan tajam," katanya. Untuk solusi jangka pendek, pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan antara lain instrumen fiskal termasuk mengurangi bea masuk, penghapusan PPN dan PPh impor, tata niaga impor, serta "jalur hijau" untuk komoditas pangan. Pemerintah juga sedang memikirkan bentuk bantuan yang akan diberikan kepada rakyat yang mengalami dampak kenaikan harga sembako serta menyelaraskan kebijakan fiskal dan moneter. "Saya akan mengajak kalangan dunia usaha, importir, eksportir pangan, dan produsen untuk ikut memikirkan mengatasi masalah ini," katanya. Sedangkan untuk solusi jangka menengah, kata Presiden, dengan melakukan swasembada pangan dan mengurangi impor, melakukan efisiensi sistem distribusi di Jawa dan luar Jawa, menyiapkan bantuan finansial dan kredit tanpa penjaminan, program pendidikan murah dan gratis, serta program Askeskin. "Saya juga mengimbau dunia usaha, pelaku ekonomi besar untuk mengambil bagian. Ringankan beban saudara kita yang berasal dari kalangan ekonomi lemah. Pemerintah bertanggung jawab penuh, mari kita lebih bersatu mengatasi masalah ini," kata Presiden.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008