Sydney (ANTARA News) - Perdana Menteri Australia Kevin Rudd menyatakan rasa duka atas meninggalnya mantan Presiden Soeharto pada Minggu, namun menggambarkan almarhum sebagai figur yang kontroversial mengenai masalah hak asasi manusia (HAM) dan Timor Timur. Soeharto meninggal dalam usia 86 tahun akibat menderita komplikasi penyakit setelah tiga pekan berjuang untuk bertahan hidup menghadapi problema gagal jantung, pernafasan dan ginjal. PM Rudd memuji peran Soeharto dalam memajukan Indonesia dan membantu membangun ASEAN dan APEC, dan menggambarkan almarhum sebagai figur yang sangat berpengaruh di kawasan ini termasuk Australia. Namun, pemimpin sayap kiri-tengah itu tidak segan mengkritik Soeharto saat memimpin. "Mantan presiden itu juga merupakan figur kontroversial terhadap masalah HAM dan Timor Timur dan tidak menyetujui sejumlah pendekatan kebijakan Soeharto," kata Rudd dalam suatu pernyataan, dan menekankan pentingnya hubungan baik Australia-Indonesia. "Kini negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia menjalin hubungan baik dengan negara-negara tetangganya, di mana Australia berperan sangat penting untuk kepentingan politik dan keamanan," ujar Rudd. "Indonesia sukses sebagai negara demokrasi modern menjadi sangat penting, bukan saja bagi Australia, tapi juga di kawasan ini dan dunia," paparnya. Rudd menyampaikan belasungkawa terhadap rakyat Indonesia atas wafatnya Soeharto tersebut, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008