Washington, 29/1 (ANTARA/AFP) - Seorang utusan Amerika Serikat bertolak ke Korea Utara untuk mengamati apakah Korea Utara akan mengumumkan seluruh kegiatan nuklirnya dan pelaksanaan langkah selanjutnya dari denuklirisasi, kara Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice di Washington, Senin. "Sung Kim sedang bertolak ke sana," kata Rice kepada para wartawan, merujuk pada pakar Korea Departemen Luar Negeri AS itu. Penghentian fasilitas-fasilitas nuklir Korea Utara, yang merupakan tahapan kedua dari denuklirisasi 'perlu dilanjutkan dan, faktanya, telah dilakukan relatif dengan baik,' kata Rice, sebagaimana dikutip AFP. "Namun, masih ada deklarasi yang akurat dan menyeluruh yang perlu disampaikan Korea Utara demi kepercayaan untuk melangkah ke tahapan berikutnya` termasuk penutupan semua fasilitas nuklir, imbuhnya. "Saya berharap bahwa Korea Utara saat ini telah siap untuk membahas dengan serius masalah-masalah itu, dan kami akan mengamati," kata Rice dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Australia, Stephen Smith. "Dalam rangka pencapaian perkembangan selanjutnya yang akan dilakukan dengan sepenuh kewajiban," katanya. Ia mengatakan bahwa Korea Utara akan menyampaikan deklarasi itu secara menyeluruh dan akurat, berkaitan dengan aktivitas nuklir dan penyelesaian penutupan atas fasilitas-fasilitas nuklirnya. Dalam tahapan pertama, Korea Utara telah membekukan operasi-operasi nuklirnya di pabrik nuklir Yongbyon. Berdasarkan tahapan sekarang dari kesepakatan enam negara yang terdiri dua Korea, China, AS, Rusia dan Jepang, Korea Utara diharapkan telah menutup pabrik nuklir utamanya pada 31 Desember lalu dan membuat daftar semua program nuklirnya. Korea Utara mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan daftar itu pada November lalu, namun AS mengatakan, Pyongyang mengabaikan tenggang-waktu yang diberikan untuk menyampaikan deklarasi itu secara menyeluruh. Berdasarkan kesepakatan itu, Korea Utara juga akan menerima imbalan bantuan satu juta ton bahan bakar atau bantuan energi yang setara, namun hanya sebagian kecil saja yang sudah diberikan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008