New York (ANTARA News) - Perdagangah dolar Amerika Serikat (AS) sebagian besar menguat pada Selasa, menyusul data pesanan barang tahan lama (durable goods) yang lebih baik dari perkiraaan, sehingga meningkatkan ekspektasi Bank Sentral AS (US Federal Reserve/the Fed) akan menghindari sebuah penurunan suku bunga yang agresif pekan ini. Mata uang tunggal Eropa berada pada 1,4774 dolar AS sekitar pukul 2200 GMT, turun dari 1,4782 dolar AS pada akhir Senin di New York. Sementara itu, terhadap mata uang Jepang, dolar AS berada pada 107,07 yen, naik dari 106.87. Pasar uang masih tergoda sebuah keputusan the Fed pada Rabu, di mana banyak analis memperkirakan, akan terjadi penurunan suku bunga hingga 50 basis poin untuk mengatasi pelambatan pertumbuhan ekonomi AS. "Tak satu pun yang yakin bahwa hasil pertemuan Federal Reserve akan membuat dolar menguat," kata Kathy Lien, kepada analis Forex Capital Markets. "Jangan perkirakan penurunan suku bunga berikutnya menjadi yang terakhir. Pada level minimum, suku bunga AS akan turun menjadi 2,50 persen," kata dia. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) membuat penurunan suku bunga darurat sepekan lalu untuk membendung risiko resesi, sebesar tiga perempat persentase poin menjadi 3,5 persen. Data AS yang diterbitkan Selasa mengacaukan prospek untuk skala kemungkinan penurunan suku bunga. Pesanan barang tahan lama (durable goods) AS pada Desember naik 5,2 persen dari November, merupakan kenaikan tertajam sejak Juli 2007. Pertumbuhan tersebut jauh di atas ekspektasi pasar naik 1,6 persen, menempatkan sebuah pertanyaan isyarat terbalik bahwa AS dapat terjerumus ke dalam sebuah resesi. Sementara data kepercayaan konsumen AS menunjukkan penurunan pada Januari dibandingkan dengan Desember, namun penurunannya tak sebanyak yang diperkirakan pasar. Indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 87,9 pada Januari dari 90,6 pada Desember, mengalahkan perkiraan turun menjadi 87 poin. Dalam perdagangan terakhir di New York, dolar berada pada 1,0935 franc Swiss, naik dari 1,0890 franc pada akhir Senin. Sementara pound berada pada 1,9892 dolar, naik dari 1,9842 dolar AS. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008