Washington (ANTARA News) - Bank Sentral AS (Federal Reserve) kembali memangkas suku bunga utama federal funds setengah poin pada Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), menjadi tiga persen, penurunan kali kedua dalam delapan hari terakhir untuk menolong ekonomi yang disebutkan sementara kalangan sedang menuju resesi. Langkah tersebut dilakukan sepekan setelah tindakan penurunan suku bunga darurat 0,75 persentase poin pada Selasa pekan lalu, untuk meredakan gejolak pasar global di tengah kekhawatiran ekonomi AS sudah berada di ambang resesi. "Pasar-pasar keuangan masih tertekan sekali, dan kredit telah memperketat lebih lanjut beberapa dunia usaha dan rumah tangga," kata Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) setelah memberikan suara. "Lagi pula, informasi kian mendalamnya kontraksi perumahan baru-baru ini, termasuk juga pelemahan di pasar-pasar kerja." Panel yang dipimpin oleh Ketua The Fed Ben Bernanke itu memberikan suara sembilan berbanding satu untuk penurunan suku bunga, dengan Ketua The Fed Dallas, Richard Fisher memberikan suara tidak ada perubahan suku bunga. "Langkah kebijakan hari ini, digabung dengan yang dilakukan terdahulu, akan membantu mendorong pertumbuhan yang moderat dan mengurangi risiko aktivitas ekonomi," kata the Fed dalam sebuah pernyataannya. "Namun, risiko sisi bawah terhadap pertumbuhan masih ada. Komite akan terus menilai dampak dari perkembangan keuangan dan lainnya terhadap prospek ekonomi dan akan bertindak dalam waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan untuk mengurangi risiko-risiko." Penurunan suku bunga federal funds, yang digunakan untuk pinjaman overnight antar bank, dapat membantu menurunkan lebarnya kisaran biaya pinjaman untuk konsumen dan dunia usaha, dan dapat membantu mendorong aktivitas ekonomi yang terpukul oleh memburuknya kemerosotan sektor perumahan yang memicu krisis sektor finansial. Sehubungan dengan pertemuan anggota the Fed, Departemen Perdagangan melaporkan pertumbuhan tahunan ekonomi AS melambat secara dramatis menjadi 0,6 persen dalam kuartal keempat 2007 di tengah memburuknya kemerosotan perumahan dan ketatnya pasar kredit. Robert MacIntosh, kepala ekonom Eaton Vance Management, mengatakan the Fed sedang bertarung untuk menahan kemerosotan ekonomi yang cepat. "Faktanya bahwa hal ini (penurunan suku bunga) dilakukan hanya delapan hari setelah penurunan suku bunga lalu," kata MacIntosh. "Dan saya pikir bahasa ini mengindikasikan mereka akan menurunkan suku bunga lebih lanjut." MacIntosh mengatakan ia yakin the Fed akan menurunkan suku bunganya lagi hingga mencapai posisi terendah 2,0 persen untuk membantu mencegah sebuah resesi, namun tidak akan sampai jauh hingga 1,0 persen karena dapat menimbulkan "buble" (gelembung) perumahan. "Saya pikir mereka sedang mencoba untuk membawa kami keluar dari sebuah resesi," kata dia. "Apakah ini cukup atau masih kurang masih harus dilihat." Peter Kretzmer, ekonom senior pada Bank of America, mengatakan perbedaan suara dalam FOMC "indikasi disana ada diskusi yang ketat." "The Fed dalam sebuah posisi sulit setelah pekan lalu menurunkan suku bunganya 75 basis-poin," kata Kretzmer dikutip AFP. Meski beberapa anggota FOMC merasa bahwa the Fed telah bertindak terlalu cepat untuk menurunkan suku bunganya, Kretzmer mengatakan panel telah mengikutinya melalui penurunan suku bunga lanjutan setelah langkah darurat sepekan lalu.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008