Samarinda (ANTARA News) - Samarinda termasuk kota dengan biaya hidup tinggi karena nilai rata-rata konsumsi rumah tangga mencapai sekitar Rp4 juta per bulan, demikian survei biaya hidup yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, di Samarinda, Jumat. Perhitungan tersebut bisa juga mewakili biaya hidup di tiga kota yang ada, yakni Samarinda, Balikpapan dan Tarakan. Survei Biaya Hidup (SBH) dilakukan BPS setiap lima tahun sekali untuk mengetahui tingkat kesejahteraan rakyat berdasarkan nilai konsumsi tiap rumah tangga. Bila dibandingkan dengan hasil survei terakhir tahun 2002, nilai rata-rata konsumsi rumah tangga telah meningkat sekitar 43 persen. "Survei sebelumnya nilai rata-rata konsumsi per bulan sekitar Rp2,8 juta per bulan. Berarti ada jumlah kenaikan cukup tinggi," kata Kabid Integrasi dan Diseminasi Statistik BPS Provinsi Kaltim, Achmad Zaini. Hasil survei tersebut dipengaruhi sejumlah hal, yakni meningkatnya jumlah pendapatan per kapita dan harga komoditi di suatu daerah. Konsumsi perumahan memberi andil tertinggi yakni sebesar Rp814.936, disusul bahan makanan Rp682.507, transportasi dan komunikasi Rp600.949, dan makanan jadi Rp490.719 per bulan. Untuk konsumsi pendidikan dan rekreasi memberi andil Rp191.260, konsumsi sandang Rp200.063, dan kesehatan Rp141.423 per bulan. Sedangkan pengeluaran bukan konsumsi, seperti untuk usaha rumah tangga dan bukan untuk usaha, mencapai Rp888.340 per bulan. Menurut Zainal, hasil survei itu tidak serta-merta menunjukkan seluruh warga sudah sejahtera. Kenaikan pendapatan warga memang berkolerasi dengan tingkat pemenuhan kebutuhan, namun itu tidak berpengaruh bila tingkat inflasi yang memengaruhi harga komoditi di Kaltim tergolong tinggi. Tingkat inflasi Kaltim mencapai 8,3 persen selama 2007, yang lebih tinggi ketimbang tahun 2006 sebesar 6,04 persen. Sedangkan untuk Januari 2008, inflasi di Kaltim mencapai 1,87 persen.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008