Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyiapkan berbagai asumsi makro ekonomi baru bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2008. "Saat ini masih dibuat berbagai asumsi itu. Kita menyiapkan naskah dan perhitungan baru APBN 2008, akan ada asumsi-asumsi baru," kata Menko Perekonomian Boediono di Jakarta, Selasa. Menurut dia, sudah ada angka sementara yang disiapkan pemerintah, namun saat ini belum bisa disampaikan ke publik. "Belum bisa kita sampaikan, tunggu nanti saja ya," kata Boediono. Sebelumnya APBN 2008 menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8 persen, nominal PDB Rp4.306,6 triliun, inflasi 6,0 persen, kurs Rp9.100 per dolar AS, tingkat suku bunga SBI rata-rata 7,5 persen, harga minyak 60 dolar AS per barel, lifting/produksi minyak 1,034 juta barel per hari, dan defisit APBN 1,7 persen dari PDB. Mengenai tingkat bunga acuan atau BI rate yang akan segera dibahas dalam rapat dewan Gubernur BI, Boediono mengatakan pemerintah menyerahkan keputusannya kepada BI. "Kita serahkan kepada bapak-bapak dan ibu di BI," katanya. Mengenai kemungkinan turun, Boediono berpendapat sepertinya sulit mengharapkan turun dalam kondisi saat ini. "Suasananya kan seperti ini, tapi keputusannya terserah kepada beliau-beliau," katanya. Perpres Kepin Mengenai Rancangan Perpres Kebijakan Pengembangan Industri Nasional (Kepin), Boediono menjelaskan sudah disampaikan ke Sekretaris Kabinet (Seskab). "Di situ tidak disebutkan secara spesifik apa intensifnya, tetapi diatur tata cara memberikan insentif. Jadi harus ada yang mengevaluasi dan ada tim yang memonitor pelaksanaannya nanti," katanya. Menurut dia, jika sudah diberi insentif selama setahun hingga dua tahun tetapi tidak ada hasilnya, maka insentifnya akan dicabut. "Jadi bukan insentifnya apa, kemudian untuk sektor apa," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008