Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kehutanan (Menhut) MS Kaban meminta Departemen Pekerjaan Umum (PU) mengikuti aturan main di lingkungan Departemen Kehutanan terkait dengan rencana menambah akses tol menuju Bandara Soekarno Hatta Cengkareng dengan membuka kawasan hutan. "Kita minta PU menyiapkan terlebih dahulu lahan pengganti. Letaknya harus di daerah aliran sungai (DAS) atau sub DAS," tegas Kaban usai melakukan penanaman pohon di Pusat Pendidikan Infantri TNI Angkatan Darat, di Cipatat, Bandung, Jawa Barat, Selasa, bersama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Letnan Jenderal TNI Agustadi Sasongko. Selain itu, Kaban juga mewanti-wanti agar pembangunan jalan tol itu tidak melanggar aspek ekologi yang ada di sekitar kawasan. "Pembangunan itu jangan sampai merusak ekologi, terutama kawasan hutan lindung yang ada di sekitar wilayah itu." Menhut meminta PU memperhatikan persyaratan yang diajukan Dephut sebelum melakukan pengembangan kawasan. "Ini masih ada waktu. Kalau rencananya pembangunan itu dimulai April, berarti sebelum pelaksanaan, persyaratan harus dilengkapi," kata Menhut. Pada kesempatan yang sama, Menhut juga menyatakan bahwa realisasi penanaman pada Gerakan Menanam 79 juta pohon yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 28 November 2008 telah mencapai 74 juta pohon di areal seluas 150 ribu hektar di seluruh Indonesia. Angka realisasi itu, kata Menhut, akan terus bertambah karena laporan mengenai penanaman serentak tersebut terus masuk. Itu artinya pencanangan gerakan "Indonesia Menanam dan Memelihara" 79 juta pohon bisa tercapai, katanya. "Ini menunjukkan suatu respon dari seluruh lapisan masyarakat yang mempunyai komitmen untuk mensukseskan gerakan menanam," kata Kaban. Ia mengharapkan gerakan menanam tidak berhenti sampai di situ. Menurut Menteri, luas tutupan hutan di Pulau Jawa makin menipis dan kini hanya tinggal 19 persen dari angka ideal 30 persen. "Kita memang sangat berharap semua pihak memberikan kontribusi untuk meng-cover luas tutupan Pulau Jawa sampai 30 persen. Karena bila dibiarkan berpotensi berkurang terus. Kalau itu terjadi kita akan menuai bencana malapetaka sepanjang tahun. Jadi luas tutupan hutan di Pulau Jawa harus ditingkatkan hingga 30 persen," ujarnya. Mengenai target kapan luas tutupan hutan 30 persen itu bisa tercapai, Menhut mengatakan tidak bisa dipastikan berapa lama. "Kalau target, kita tidak bisa tentukan karena ini perlu komitmen dari seluruh lapisan masyarakat. Terutama mereka yang punya lahan kosong, harus ditanami," katanya. Untuk mendukung itu, katanya, pemerintah akan terus melakukan kampanye, sosialisasi, dan melakukan kegiatan penanaman. Untuk meminimalisasi bencana, Menhut meminta masyarakat di Pulau Jawa diharapkan melakukan penanaman di lahan kritis. Saat ini di Pulau Jawa ada sekitar 1.500 titik sangat rawan bencana yang melibatkan lebih dari 5.400 desa. "Artinya lahan (kritis) itu ada di sepanjang Pulau Jawa," tuturnya. Mengenai Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan), Kaban memastikan program tersebut akan terus berlanjut dan tak terpengaruh adanya rencana Menteri Keuangan memangkas anggaran departemen sebesar 15 persen.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008