Singkawang (ANTARA News) - Bunyi mercon dan kembang api terdengar bersahut-sahutan di berbagai penjuru Kota Singkawang, Kalbar sejak pukul 19.00 WIB saat warga memperingati malam pergantian Tahun Imlek 2559, Rabu. Setidaknya dua "naga" sejak menjelang senja telah turun kandang dan menyambangi rumah-rumah warga keturunan Tionghoa di "kota amoy" yang berjarak sekitar 145 kilometer sebelah utara Kota Pontianak itu. Salah satunya naga dari kelenteng Fuk Tet Chi yang terletak di Jalan Kalimantan. Puluhan warga keturunan Tionghoa berseragam perkumpulan kelenteng tersebut telah bersiap-siap sejak pukul 17.00 WIB. Kemudian di Jalan Niaga, satu naga dari perkumpulan kelenteng asal Desa Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, mendatangi rumah warga. Kedatangan naga dimaksudkan supaya memberi berkah atau rejeki kepada rumah yang dituju. Singkawang berpenduduk sekitar 190 ribu jiwa dengan 51 persen diantaranya warga keturunan Tionghoa. Hasan Karman, Walikota Singkawang periode 2007-2012, merupakan walikota pertama di kota administratif tersebut yang keturunan Tionghoa. Sementara itu sepanjang jalan dari Pontianak menuju Singkawang, terutama di pusat-pusat pertokoan yang mayoritas dihuni warga keturunan Tionghoa, terlihat semarak oleh pemasangan beragam aksesoris budaya Tionghoa seperti lampion dan kain berenda yang berwarna merah. Puluhan kelenteng yang terletak di kiri-kanan jalan tersebut juga telah berbenah menyambut pergantian tahun. Di Pasar Sungai Duri, Kecamatan Sungai Raya, Bengkayang, sebuah panggung telah disiapkan. Kemudian di Desa Sungai Keran, Sungai Raya Kepulauan, Bengkayang, rumah-rumah warga dipasang lampion di pinggir jalan. Kedua desa tersebut berada di jalur menuju Singkawang dari Kota Pontianak. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Meutia Hatta beserta suami dan rombongan dari Jakarta juga ingin menikmati malam Tahun Baru Imlek di Kota Singkawang sebelum melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sambas, Kamis (7/2).(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008