Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat keturunan Tionghoa di Jalan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis merayakan imlek dengan membagi-bagikan angpao kepada mereka yang belum menikah. Menurut tradisi warga Tionghoa bagi-bagi angpao menjadi kewajiban mereka yang sudah menikah untuk memberikan kepada mereka yang belum menikah, sehingga suasana nampak ramai di kawasan Sawah Besar. Angpao sendiri merupakan amplop yang bertuliskan aksara Tionghoa yang didalamnya berisi uang. Angpao ini akan diberikan seandainya seseorang mengucapkan Gong Xi Fat Coi. Menurut Joeng King Ki (80) , tradisi ini sudah berjalan sejak lama. Seperti halnya saat lebaran maka keluarga yang muda akan mengunjungi mereka yang lebih tua untuk bersilahturahmi. Sebelumnya mereka melakukan sembayang di Kelenteng. Joeng sendiri meskipun sudah tua masih sempat melakukan sembayang di Kelenteng di kawasan Kota. Hampir sebagian besar warga di Sawah Besar merupakan warga keturunan Tionghoa . Sehingga sejak Kamis pagi tidak ada toko yang buka. Keramaian justru terjadi karena mereka saling mengunjungi untuk mengucapkan Go Xi Fat Coi. Hampir setiap rumah di kawasan tersebut marak dengan pemandangan lampion (lampu kertas) merah, wangi asap dupa atau kemenyan,dan beberapa orang menyalakan lilin dengan motif naga. Tamu-tamu yang hadir akan diberikan makanan khas seperti kue keranjang, kuaci, permen-permen yang dibungkus dengan kertas beraksara China. Pada malam hari perayaan imlek biasanya akan diramaikan dengan atraksi tari-tarian termasuk barongsai di jalanan. Joeng mengatakan, biasanya saat imlek seperti merupakan saat berkumpulnya semua keluarga, termasuk mereka yang tinggalnya sudah sangat jauh di luar kota. Keramaian di perumahan warga juga terjadi di sejumlah kawasan di Gelodok, Mangga Besar, bahkan Kota. Sebagian besar toko-toko milik warga keturunan tutup. Menurut mereka toko baru akan buka pada hari Sabtu (8/2).(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008