Banda Aceh (ANTARA News) - Yayasan Kajian Informasi Pendidikan dan Penerbitan Sumatera (KIPPAS) meluncurkan buku "Meretas Jurnalisme Damai di Aceh" yang diharapkan dapat menjadi rujukan bagi jurnalis muda dalam upaya menjaga perdamaian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) itu. "Saya berharap buku yang menggambarkan situasi di Aceh itu bisa menjadi referensi penulisan bagi wartawan muda dalam rangka menjaga proses perdamaian di daerah ini," kata Direktur KIPPAS, J Anto di Banda Aceh, Jumat. Ia menjelaskan, buku tersebut lahir atas kerjasama KIPPAS dengan Yayasan Obor Indonesia dan Uni Eropa. "Kiranya gagasan yang tertulis dalam buku ini dapat meretas jurnalisme damai serta memberi inspirasi yang mengingatkan berbagai pihak tentang perjalanan dan pentingnya perdamaian di Aceh," katanya. Pada acara peluncuran tersebut juga dilakukan bedah buku oleh J Anto (Direktur KIPPAS Medan), Yarmen Dinamika (Redaktur Pelaksana Serambi Indonesia) dan Raihana Diani (Pimpinan Redaksi Tabloid Beujroh). Redaktur Pelaksana Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika menilai buku yang mengadopsi peace Journalism tersebut nantinya dapat meningkatkan intelektualitas penulis dan masyarakat mengenai makna perdamaian. "Buku ini merupakan buku pertama yang terbit sejak perjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah 15 Agustus 2005 lalu," ujarnya. Sementara Pimpinan Redaksi Tabloid Beujroh, Raihana Diani mengharapkan buku "Meretas Jurnalisme Damai di Aceh" nantinya dapat menumbuhkan semangat penulis lain dalam menerbitkan karyanya yang berorientasi perdamaian. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008