Surabaya (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mengingatkan perusahaan pelayaran lebih waspada mengingat cuaca antara 9 hingga 12 Pebruari diperkirakan memburuk sebagai dampak angin kencang dari barat ke timur. "Gelombang pada saat itu diperkirakan cukup tinggi antara 3-5 meter akibat dorongan angin dari barat ke timur yang bertumpu pada daerah `inter tropical convergency zone` sepanjang Laut Jawa hingga Laut Arafura," kata Ahli Meteorologi dan Geofisika BMG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Eko Prasetyo, Jumat. Menurut dia, puncak gelombang tinggi diperkirakan akan terjadi pada 10 Peburai dan cenderung menurun hingga tiga meter pada 12 Pebruari. Dengan demikian, pada periode tersebut kondisi perairan tidak kondusif untuk pelayaran. BMG telah menginformsikan hal tersebut kepada perusahaan-perusahaan pelayaran agar lebih waspada. Bahkan, sejumlah perusahaan pelayaran di Tanjung Perak telah mengkonfirmasi hal tersebut kepada BMG. Sementara itu, perairan di Samudera Hindia yakni mulai wilayah selatan Sumatera dan Jawa tinggi gelombang juga tinggi antara 3-5 meter sehingga tidak kondusif untuk kegiatan pelayaran. Cuaca hari ini, kata Eko, berpotensi hujan deras di sebagian besar Laut jawa dan dampaknya dapat dirasakan di sepanjang pantai utara (pantura) Jawa. Wilayah Jatim hari ini berpotensi hujan cukup merata pada sore hingga malam hari. Sedangkan Siklon Hondo yang telah muncul beberapa hari lalu saat ini masih tumbuh. Posisi siklon tersebut di 16 derajat Lintang Selatan (LS) dan 83 Bujur Timur (BT) atau di barat daya Sumetera. Tinggi gelombang di pusat siklon diperkirakan mencapai 12 meter. Imbas gelombang tersebut cukup dirasakan hingga sekitar barat daya Sumatera dan selatan Jabar.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008