Jakarta (ANTARA News) - Direktur Operasi Perum Damri, Bagus Wisanggeni, mengemukakan bahwa akibat banjir pada 1 hingga 3 Februari 2008, pihaknya merugi sekira Rp250 juta. Kerugian tersebut diperhitungkan dari kehilangan pendapatan selama jalan tol banjir, dan belum dihitung kerugian biaya operasional serta perbaikan kendaraan yang terendam banjir, ujarnya di Jakarta, Jumat. Bagus mengatakan, pada hari pertama banjir jalan tol Sedyatmo, yang menjadi jalur utama akses ke Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta, Perum Damri masih mengoperasikan secara penuh 125 armada bus bandara ke berbagai tujuan. "Namun, mulai pukul 12.00 WIB sebanyak 13 bus dari bandara dan 39 bus yang hendak menuju bandara terjebak akibat banjir, dan baru keesokan harinya ditarik keluar dengan rintangan kendaraan pribadi yang tenggelam," katanya. Akibatnya, kata Bagus, penumpang yang bisa diangkut Damri hanya mencapai 9.000 orang, sedangkan pada banjir Sabtu (2/2) Damri hanya mengoperasikan 80 unit bus yang mengangkut sekira 10.000 orang, dan saat banjir pada Minggu mengoperasikan 107 bus yang mengangkut 17.000 penumpang. Untuk mengangkut penumpang, katanya, bus Damri yang lain terpaksa mengambil jalan lebih jauh melalui jalan M-1 Teluk Naga lewat Tangerang, Serpong masuk jalan tol Simatupang lalu keluar menuju rute masing-masing. Rute Damri selama ini adalah dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta rute Blok M, Lebak Bulus, Rawamangun, Kemayoran, Gambir, Bekasi, Cikarang, Kampung Rambutan, Bogor, Tanjung Priok dan Serang (Banten). (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008