Situbondo (ANTARA News) - Banjir bandang yang menerjang wilayah Kaupaten Situbondo, Jatim, pada Jumat (8/2) malam menelan 11 korban jiwa serta ratusan rumah hanyut dan ribuan lainnya tergenang. Kepala Kantor Kesbang Linmas Kabupaten Situbondo, Wiyono, Minggu, menjelaskan, berdasarkan hasil rapat koordinasi pihak terkait diketahui korban meninggal ada 11 orang, delapan korban harus menjalani rawat inap dan 44 korban mennjalani rawat jalan. Selain itu, sebanyak 601 rumah warga yang hanyut dan roboh serta 4.664 rumah warga di 19 desa/kelurahan di enam kecamatan tergenang banjir. Dengan kondisi tersebut maka banyak warga korban banjir bandang di Situbondo yang saat ini mengungsi ke rumah tetangga dan sanak keluarganya. Bahkan, sebanyak 25 Kelapa Keluarga saat ini terpaksa harus mengungsi di masjid jami` Situbondo, karena hingga kini belum ada posko khusus pengungsi kecuali posko dapur umum di pendopo Kabupaten Situbondo. "Kami sudah tidak punya apa-apa lagi. Sebab, kejadian itu begitu mendadak dan saya hanya konsentrasi menyelamatkan lima anak kami," kata Yasid, warga desa Pauwan yang juga mengungsi di masjid jami` Situbondo. Wiyono mengakui bahwa penanganan korban banjir saat ini belum optimal, sebab selain kejadian banjir bandang itu sangat mendadak, banyak kantor pemerintah di Situbondo juga ikut diterjang banjir setinggi 1-2 meter. Karena itu, pihaknya akan terus melakukan langkah-langkah terbaik untuk bisa segera memulihkan aktivitas warga, diantaranya dengan mengerahkan alat berat untuk membersihkan lumpur dan sampah bekas banjir. Sementara itu, warga korban banjir di Situbondo saat ini masih disibukkan dengan membersihkan lumpur dan sampah banjir. Aktivitas perekonomian sudah mulai tampak kendati belum sepenuhnya normal. Toko-toko yang diterjang banjir masih banyak yang tutup. Lebih lanjut Wiyono belum dapat menjelaskan apakah kegiatan belajar mengajar sejumlah sekolah yang diterjang banjir akan berjalan seperti biasanya karena banyak sekolah yang hingga kini juga masih perlu pembersihan. Sedangkan warga korban banjir saat ini sangat membutuhkan bantuan makanan, air bersih dan juga pakaian pantas pakai. Sumur warga banyak yang terpolusi air banjir dan suplai air bersih dari PDAM juga mengalami hambatan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008