Ternate (ANTARA News) - Bom yang dilemparkan orang tak dikenal dan meledak di rumah dinas Ketua Pengadilan Tinggi (Pengadilan Tinggi) Maluku Utara, Kamaruddin Urip SH, di Kelurahan Uboubo, Kota Ternate, Senin subuh, diduga adalah bom rakitan. Dari bukti-bukti yang dikumpulkan di lokasi kejadian, mengindikasikan bahwa bom itu bom hasil rakitan, demikian keterangan dari petugas yang tengah melakukan penyelidikan di rumah Kamaruddin. Ledakan bom tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa dan hanya merusak dua mobil dinas yang parkir di belakang rumah serta meretakkan dinding bangunan bagian belakang. "Saat kejadian di rumah itu hanya ada supir Pak Kamaruddin, sedangkan Pak Kamaruddin bersama keluarganya sedang ke Jakarta," kata Sukimin, warga yang rumahnya dekat dengan rumah dinas Ketua Pengadilan Tinggi Maluku Utara itu. Mereka mengaku heran mengapa ada orang yang tega melempar bom ke rumah dinas Ketua Pengadilan Tinggi Maluku Utara itu, karena semua penghuni di rumah itu, terutama Kamaruddin Urip dan isterinya sangat baik. Oleh karena itu, Sukimin dan tetangga lainnya Ketua Pengadilan Tinggi Maluku Utara meminta aparat kepolisian secepatnya menangkap pelaku pelemparan bom tersebut, karena tidak tertutup kemungkinan akan mengulanginya lagi. Polisi setempat masih menyelidiki siapa pelaku dan latar belakang pemboman rumah dinas Ketua Pengadilan Tinggi Maluku Utara tersebut. Mereka masih mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak, termasuk dari supir Ketua Pengadilan Tinggi Maluku Utara. Sejumlah kalangan di Ternate mengaitkan kasus pelemparan bom di rumah dinas Ketua Pengadilan Tinggi Maluku Utara tersebut dengan adanya penghitungan ulang hasil pilgub Maluku Utara di Jakarta hari Senin . Penghitungan ulang hasil pilgub Maluku Utara pada tiga kecamatan di Kabupaten Halmahera Barat (sesuai putusan MA) akan dilakukan di Jakarta hari ini oleh Rahmi Husen dan Nurbaya Soleman, ketua dan anggota KPUD Maluku Utara yang telah dipecat oleh KPU Pusat.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008