Washington (ANTARA News) - Penguin yang hidup dari memangsa ikan dan cumi-cumi di ujung utara Kutub Selatan (Antartika) terancam oleh pemanasan global, yang mengurangi pasokan pangan mereka, demikian laporan beberapa peneliti Senin. Penguin "king", spesies terbesar kedua setelah setelah penguin "emperor", berada pada urutan atas rantai makanan di lingkungan hidup mereka di sub-Antartika, dan hidup dengan memangsa ikan kecil serta cumi-cumi dan bukan dari memangsa sejenis tiram serta hewan laut berkulit keras yang disukai mamalia laut tersebut. Kondisi itu membuat penguin "king" menjadi petunjuk yang baik mengenai perubahan dalam ekosistem mereka, kata para ilmuwan yang melakukan penelitian yang diterbitkan di dalam Proceedings of the National Academy of Sciences. Para ilmuwan CNRS Institut Pluridisciplinaire Hubert Curien di Strasbourg, Perancis, mempelajari penguin "king" di Possession Island di bagian selatan Samudra Hindia selama sembilan tahun. Mereka mendapati bahwa tingginya temperatur permukaan laut di daerah tempat penguin itu menghabiskan musim dingin mengurangi banyak mangsa laut mereka yang tersedia, yang pada gilirannya mengurangi angka kelangsungan hidup penguin "king" dewasa. Studi mereka menemukan kemerosotan sembilan persen populasi penguin dewasa untuk setiap 0,26 derajat Celsius pemanasan permukaan air laut. Itu berarti, penguin tersebut dapat menghadapi resiko lebih besar dalam skenario pemanasan global saat ini, yang meramalkan peningkatan 0,2 derajat Celsius pemanasan permukaan air laut setiap dasawarsa selama 20 tahun mendatang, demikian Reuters.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008