Jakarta (ANTARA News) - Rapat Paripurna DPR RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, hingga Selasa siang belum mencapai kesepakatan karena banyaknya interupsi sehingga Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar yang memimpin rapat paripurna ini menskors persidangan selama 30 menit. Keputusan Muhaimin ini dilakukan untuk kali kedua setelah sebelumnya juga menskor akibat interupsi yang bertubi-tubi dari anggota DPR. Sebagian Anggota DPR mempertanyakan ketidakhadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyampaikan jawaban atas pertanyaan dalam hak interpelasi yang diajukan anggota DPR terkait Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada rapat paripurna DPR tersebut. Penolakan anggota DPR atas kehadiran menteri-menteri yang mewakili Presiden itu selain ditunjukkan melalui interupsi, juga dilakukan dengan mengembalikan jawaban pemerintah yang ditandatangani Menko Perekonomian Boediono. Anggota DPR mempertanyakan jawaban itu bukan ditandatangani oleh Presiden. Anggota Fraksi PKS Suryama selain mengembalikan jawaban pemerintah, juga melakukan `walk out` sebagai bentuk protes atas ketidakhadiran Presiden. Selama diskors, pimpinan fraksi-fraksi DPR melakukan lobi untuk mencapai kesepakatan mengenai kelanjutan rapat paripurna tersebut. Sementara itu, ratusan massa berunjuk rasa di depan pintu Gedung DPR/MPR untuk menuntut penuntasan kasus BLBI/KLBI. Aparat kepolisian melakukan penjagaan cukup ketat di pintu masuk gedung parlemen.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008