Beirut (ANTARA News) - Kelompok pejuang Syiah, Hizbullah, menyatakan ledakan bom Selasa malam di ibukota Suriah, Damaskus, telah menewaskan komandan senior mereka, Imad Moughniyah,--yang tercatat dalam daftar orang paling dicari di Amerika Serikat karena serangan terhadap Israel serta Barat. Dalam laporan stasiun televisi yang memiliki hubungan dengan Hizbullah, Rabu, Hizbullah menuduh Israel membunuh Moughniyah, yang dicari di AS karena pembajakan pesawat TWA 1985 --peristiwa yang menewaskan seorang personil Angkatan Laut. "Dengan penuh kebanggaan kami mengumumkan ... saudara kami Haji Imad Moughniyah telah syahid di tangan orang Israel," demikian antara lain isi pernyataan Hizbullah sebagaimana dikutip stasiun televisi itu. Israel membantah negara Yahudi tersebut terlibat dalam pembunuhan itu, yang dipandang sebagai pukulan besar terhadap kelompok yang terakhir terlibat bentrokan dengan Israel selama 34 hari pada 2006. "Kematiannya adalah pukulan keras terhadap Hizbullah," kata Magnus Ranstorp, ahli mengenai terorisme di Swedish National Defence College. Pernyataan tersebut tak mengungkapkan bagaimana Moughniyah gugur, tapi pers setempat menyatakan satu ledakan mobil mengakibatkan kematiannya. Selasa malam, satu Mitsubishi Pajero berwarna perak meledak di sekitar satu sekolah Iran di Kafer Souseh dan merusak lima mobil di dekatnya serta bengungan di sekitarnya. Moughniyah (45), yang dikenal dengan sebutan haji Radwan, telah bersembunyi selama bertahun-tahun. Ia didakwa di AS atas pembajakan satu pesawat TWA 1985, yang menewaskan seorang penyelam Angkatan Laut. Ia dituduh oleh Washington membom kedutaan besar AS di Lebanon pada 1983. Dalam peristiwa itu, 63 warganegara Amerika dan Lebanon tewas. Moughniyah juga dituduh membom barak Marinir AS di Beirut, Lebnon, sehingga menewaskan 241 orang, dan terlibat pemboman barak tentara Perancis --yang menewaskan 58 prajurit. Moughniyah diduga oleh Israel telah terlibat dalam perencanaan pemboman 1992 terhadap kedutaan besar Israel di Argentina, yang menewaskan 29 orang, dan ledakan di Buenos Aires Jewish Center dua tahun lalu, sehingga menewaskan 95 orang. Hizbullah telah menyeru pendukungnya untuk bergabung dalam prosesi pemakaman Moughniyah di pinggir selatan kota Beirut, Kamis, hari yang sama dengan rencana koalisi mayoritas pro-pemerintah, March 14, untuk menyelenggarakan pertemuan terbuka guna memperingati tahun ketiga terbunuhnya mantan perdana menteri Rafik Al-Hariri di pusat kota Beirut. Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bulan lalu memperingatkan kelompoknya akan membalas setiap serangan Israel. "Setiap pelanggaran dari Israel terhadap wilayah Lebanon atau warga sipil di bagian selatan negeri itu takkan berlalu tanpa tindakan apa pun dari pihak kami," kata Nasrallah pada pertemuan terbuka guna memperingati hari Asyura (10 Muharram) di Beirut selatan.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008