Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina menginvestasikan setidaknya sebesar Rp1 miliar untuk merancang Depo Plumpang di Jakarta Utara agar menerapkan sistem otomatisasi berstandar internasional. "Untuk investasi di Depo Plumpang sekitar Rp1 miliar," kata Manajer Program Transformasi PT Pertamina, Syahrial Mukhtar, di Jakarta, Kamis. Ia mengatakan, investasi tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya transformasi Pertamina yang menargetkan mampu menjadi perusahaan minyak kelas dunia. Depo Plumpang di Jakarta Utara sebelumnya dikenal sebagai terminal instalasi bahan bakar ke dalam mobil tanki yang akan disalurkan ke SPBU yang penuh dengan kecurangan. Namun kini depo tersebut telah dirombak dan dirancang sedemikian rupa sesuai standar internasional dengan sistem otomatisasi yang tidak lagi memungkinkan terjadinya kecurangan. Operational Head Depo Plumpang, Faris Aziz, mengatakan, saat ini operasional instalasi di depo tersebut termasuk di filling sheldnya telah menggunakan sistem otomatisasi. "Sekarang semuanya dilakukan dan dihandle sendiri oleh sopir mobil tanki melalui sistem otomatisasi. Tidak ada lagi kontak," katanya. Saat ini Depo Plumpang menyalurkan berbagai macam produk yaitu premium, kerosene, solar, biosolar, pertamax, dan pertamax plus. Depo itu melayani SPBU se-Jabodetabek atau setidaknya memasok premium ke 600 SPBU dan bahkan menyuplai pertamax hingga ke Bandung. Depo Plumpang menyuplai sebesar 11.000 kilo liter/hari untuk premium, 4.200 kilo liter/hari kerosene, dan solar plus biosolar sebesar 5.100 kilo liter/hari. "Kami berharap proyek ini memberikan benefit yang signifikan bagi perusahaan. Untuk saat ini telah ada hasil yang bisa terukur langsung terutama di tingkat kepercayaan masyarakat," demikian Faris Aziz.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008