Surabaya (ANTARA News) - Bayi kembar siam dempet dada dan perut ("thoraco abdominophagus omphalocele"), asal Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, meninggal dunia dalam usia ke-18 hari, Jumat, di RSU Dr Soetomo Surabaya yang selama ini merawat bayi itu. Menurut keterangan, kondisi kesehatan bayi kembar siam yang diberi nama Sri Lestari Endang Pratiwi dan Sri Mulyani Indah Safitri itu sejak Kamis (14/2) malam mengalami masa kritis. Hal itu dikarenakan saluran pernafasan bayi tersebut mengalami gangguan. Anggota tim dokter kembar siam RSU Dr Soetomo, dr Agus Harianto SpA(K) mengatakan, bayi kembar siam meninggal sekitar pukul 03.40 WIB dini hari karena mengalami gangguan fungsi multiorgan. "Selain gangguan fungsi multiorgan, bayi kembar tersebut juga mengalami kelainan bawaan yang cukup kompleks," katanya saat dihubungi melalui ponselnya. Menurut dia, pada Kamis (14/2) sekitar pukul 20.00 Wib, jetak jantung dan pernapasan bayi kembar siam tersebut menurun. Sehingga pada saat itu bayi tersebut mengalami kondisi kritis selama lima jam dan akhirnya meninggal dunia. Diketahui bahwa kondisi bayi kembar siam sehari sebelumnya stabil, seperti halnya badan bayi tidak panas dengan temperatur suhu badan 37 derajat celcius, pergerakan tubuh aktif, berat badanya tetap 4.500 gram. Menurut Agus, jenazah bayi kembar siam itu, Jumat sekitar pukul 06.00 Wib telah dibawa pulang pihak keluarganya untuk dimakamkan di kampung halamanya. Seperti diketahui, bayi kembar siam yang lahir di Rumah Sakit Al Islam, Krian, Sidoarjo pada Selasa (29/1) lalu adalah anak dari pasangan Sigit Widiantoro (25) dengan Santi (24), warga warga Desa Jeruk Gamping, Kecamatan Krian, Sidoarjo dan dirujuk ke RSU Dr Soetomo, Rabu (30/1). (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008