Denpasar (ANTARA News) - Komang Suparmadi alias Marchel (29) dan Dewa Made Sagening (30), dua korban peledakan "bom" yang diduga bermotif "perang" antar-kelompok preman, kini masih dalam perawatan intensif di ruang Triage Bedah RSUP Sanglah, Denpasar. Petugas pada rumah sakit terbesar di Bali itu, Sabtu mengatakan, berdasarkan hasil observasi, kedua korban harus menjalani operasi bedah untuk mengeluarkan serpihan benda yang bersarang di tubuh mereka. Korban Marchel mengalami luka di bagian lengan kiri, sedangkan Sagening luka menganga di bagian paha kirinya. Polisi menduga, benda yang bersarang pada tubuh Marchel dan Sagening berasal dari serpihan "bom" yang dilempar kemudian meledak di pinggir mobil Daihatsu Taft DK-833-B0 yang sedang melintas di Jalan Kebo Iwa Selatan-Gatot Subroto Barat, Kota Denpasar, Bali. Korban Marchel Sagening adalah sopir dan penumpang Daihatsu Taft yang dijadikan sasaran pelemparan "bom rakitan". Tidak hanya melukai dua korban, bom yang diduga dilemparkan anggota "gang", pecahannya juga menyambar bagian dinding mobil, pintu lipat dan tembok sejumlah bangunan di sekitar tempat kejadian. "Sambaran" benda pipih kecil sejenis logam itu sempat menimbulkan ratusan lubang mulai dari yang sebesar biji jagung hingga biji melinjo. ANTARA News dari lokasi kejadian melaporkan, selain "menerjang" mobil dan sejumlah bangunan, percikan benda pipih kecil yang bersumber dari barang yang meledak itupun telah mematahkan bagian dahan sebatang pohon perindang, tidak jauh dari lokasi kejadian. Sementara pada titik ledakan di atas permukaan jalan aspal, tertera kubangan dengan garis tengah 24 cm dan berkedalaman 9 cm. Dari titik ledakan yang terjadi pada Jumat (15/2) malam sekitar pukul 22.00 wita itulah, kata polisi, serpihan "bom rakitan" menyebar ke berbagai arah hingga membuat lubang kekil-kecil pada bidang yang terkena percikan. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol AS Reniban yang turun ke tempat kejadian, mengatakan, lubang kecil yang menyebar pada sejumlah bidang termasuk mobil Daiharsu Taft DK-833-B0 yang diduga dijadikan sasaran peledakan, ditimbulkan oleh serpihan barang yang sempat meledak. Kombes Reniban belum dapat memastikan jenis barang yang dapat meledak tersebut, namun dugaan sementara berupa mercon banting. Menurut saksi, malam itu saat kedua orang yang diketahui pengelola tempat hiburan malam EX Karaoke memasuki lorong di Jalan Kebo Iwa menuju tempat parkir, tiba-tiba dilempari suatu benda yang kemudian meledak. Ledakan tidak hanya melukai keduanya, tetapi juga membuat tiga buah ban mobil yang ditumpangi para korban tiba-tiba kempes, serta bagian dindingnya penuh lubang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008