Pandeglang (ANTARA) - Program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) yang diluncurkan Kementerian Pertanian dan kementerian terkait lainnya di Kabupaten Pandeglang mampu mendorong peningkatan produksi padi di daerah ini.

Direktur MPIU IPDMIP Kementerian Pertanian (Kementan) Didi, di Pandeglang, Banten, Selasa, menyatakan program yang juga melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Bappenas ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani serta kedaulatan pangan di Indonesia.

"Pada Program IPDMIP ini harus ada tiga unsur yang menjadi perhatian, yaitu adanya benih, ketersediaan air, dan sumber daya. Maka dari itu dalam program ini ada sekolah lapang (SL) ini untuk membina para petani dalam budi daya pertanian, khususnya di daerah irigasi," katanya, saat panen raya di Kampung Kamelang, Desa Gunung Cupu, Kecamatan Cimanuk, Pandeglang.

Ia juga menyatakan sangat terkesan ketika datang ke Pandeglang, karena adanya partisipasi aktif dari masyarakat setempat sehingga yang diharapkan dengan dilaksanakan Program IPDMIP tercapai produktivitas hasil pertanian meningkat, yakni dari sebelumnya hanya 6,4 ton/hektere menjadi 8,2 ton/hektare.
Baca juga: Petani panen padi tadah hujan 9 ton/hektare

Bupati Pandeglang Irna Narulita memberikan apresiasi kepada kementerian terkait, karena Pandeglang bisa mendapatkan program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat tersebut.

"Semoga ini bisa menambah wawasan para petani kami, karena dari delapan kabupaten dan kota di Banten yang dapat program ini hanya Pandeglang dan Kabupaten Serang," ujarnya.

Irna meyakini, dengan adanya SL para petani di delapan kecamatan khususnya yang ditunjuk mengikuti Program IPDMIP, di antaranya Cimanuk, Cipeucang, dan Majasari akan lebih mengerti bagaimana pengelolaan irigasi yang baik.

"Jika sebelumnya belum efisien memanfaatkan air, sekarang para petani dapat lebih paham akan pengelolaan irigasi untuk pertanian di daerah irigasi. Harapan kita jadi lumbung pangan, ini tidak mustahil dan insya Allah terwujud karena pengelolaan irigasi ini terus berkelanjutan," katanya lagi.

Koordinator Penyuluh (Korluh) Kecamatan Cimanuk Encep Juhendi membenarkan, dengan adanya Program IPDMIP sangat signifikan dalam peningkatan kapasitas petani, salah satunya dengan adanya SL.

"Tujuan sekolah lapang adalah menerapkan teknologi dan sumber daya setempat secara sinergis dan berwawasan lingkungan, sehingga usaha tani lebih efisien, berproduktivitas tinggi dan berkelanjutan," katanya lagi.

Menurut dia, manfaat SL adalah agar petani memahami dan mau melaksanakan tata cara budi daya dengan benar, mulai dari penggunaan benih unggul, pemupukan, dan panen pascapanen supaya produksi meningkat.

"Sebelumnya dalam satu hektare hanya 6,4 ton, dan sekarang sudah meningkat menjadi 8,2 ton/hektare. Pupuk yang kami gunakan, yakni urea 200 kg/hektare, SP 100 kg/hektare, dan NPK 150 kg/hektare," katanya pula.
 

Pewarta: Sambas
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2019