Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan ia tidak mau banjir di Jalan Tol Sedyatmo kembali terulang dan untuk itu, PT.Jasa Marga Tbk diminta menyediakan pompa yang cukup banyak dan berfungsi baik. "Saya minta agar kejadian tersebut tidak terulang, Jadi PT.Jasa Marga harus memperkuat pompa, serta menjaga agar 'long storage' tidak jebol," kata Menteri Pekerjaan Umum di Jakarta, Senin. Bahkan, katanya, tanggul penahan banjir tidak boleh ada yang terputus, seluruhnya harus diperkuat dan tersambung sehingga kejadian jebolnya tanggul tidak terjadi lagi. Menteri PU menanggapi hal ini terkait dengan kunjungan kerja Komisi V DPR-RI yang dipimpin Ketua Komisi V Ahmad Muqowam ke lokasi terjadinya banjir di Tol Sedyatmo Bandara serta Kawasan Perumahan Pantai Indah Kapuk (PIK). Enggartiasto Lukita dari Komisi V yang ikut dalam kunjungan tersebut mengatakan, pengembangan Tol Bandara termasuk Pantai Indah Kapuk sudah sesuai ketentuan Menteri Pekerjaan Umum tahun 2002 mengenai tugas masing-masing. "Siapa yang harus bertanggungjawab untuk itu harus ada evaluasi serta ada penjelasan. Setidaknya kapan tugas-tugas tersebut selesai. Departemen PU harus membuat matriks kegiatan-kegiatan yang belum selesai termasuk menjadi beban APBN atau APBD," tuturnya. Terkait dengan rencana pembangunan jalan layang di tol Sedyatmo, Enggar mengatakan PT.Jasa Marga jangan membangun tiang pancang sebelum menambah "long storage" menjadi 75 meter karena yang ada sekarang kurang dari 10 meter. Mengenai sistem pompa, Enggar mengatakan jangan tergantung kepada PLN. PTB Jasa Marga harus memiliki pembangkit listrik skala kecil untuk menggerakan pompa karena kalau mengandalkan PLN saat padam pompa tidak bisa berfungsi sehingga terjadi banjir. Sementara itu Direktur Utama PT.Jasa Marga Tbk, Frans S Sunito mengatakan "long storage" yang dimiliki hanya untuk mengeringkan jalan tol sehingga hanya dibangun 10 meter. Apabila dibangun 75 meter hal itu untuk seluruh sistem wilayah dan itu bukan kewenangan PTB Jasa Marga. "Itu tugas pemerintah," ujarnya. Frans mengatakan, Tol Sedyatmo 13 kilometer dibangun dengan pondasi cakar ayam, saat ini telah terjadi penurunan hampir 2 meter dari posisi awal, sehingga saat ini posisinya sudah di bawah permukaan air laut. Lebih jauh Frans menjelaskan, untuk menyelesaikan permasalahan banjir dan genangan air di tol Sedyatmo telah dibagi tiga paket pekerjaan meliputi peninggian dan penambahan lajur Penjaringan - Kamal, Kapuk - Penjaringan, serta pelebaran Kapuk - Pluit. Pelaksanaan fisik konstruksi akan dimulai Maret 2008, sementara untuk sisi Utara (jalur B) peninggian akan dilaksanakan pada bulan Juni 2008, jelasnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008