Havana (ANTARA News) - Presiden Kuba, Fidel Castro, Selasa, telah menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala negara, dalam pesan yang dipublikasikan oleh laman internet suratkabar resmi Granma. "Saya tidak lagi ingin atau menerima -- saya ulangi -- saya tidak lagi ingin atau menerima posisi Presiden Dewan Negara dan panglima militer," tulis pemimpin Kuba tersebut yang telah berkuasa hampir 50 tahun, seperti dilaporkan AFP. Pengunduran diri Castro harus menjadi "Awal sebuah transisi demokrasi bagi rakyat Cuba," kata Presiden AS George W Bush dalam sebuah konferensi pers di Kigali, Rwanda, dan berjanji AS akan membantu. Bush sebagaimana dilaporkan Bloomberg menyatakan, masyarakat internasional harus mendukung pemilu yang terbuka dan bebas. Castro dilahirkan pada 13 Agustus 1926 dan sekolah di sekolah Katolik sebelum melanjutkan dan menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Hukum University of Havana. Castro adalah seorang anggota Partai Ortodox (Ortodoxo Party), sebuah partai sosial demokrat di Cuba dan selalu melayangkan protes keras kepada penguasa sebelumnya Presiden Fulgencio Batista. Terjatuh akibat menderita sakit pada Juli 2006, setelah memimpin rakyatnya selama setengah abad, tokoh revolusioner legenderis yang dikenal karena energinya sepertinya tak pernah habis itu akhirnya harus menghadapi hal yang tak terbayangkan sebelumnya, yakni menyerahkan kekuasaan dan mengatur suksesi atas dirinya. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008