Jakarta (ANTARA) - Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Supradiono mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan (capim) KPK.

"Tahun 2014 saya mencalonkan dan masuk 19 besar, dan saya akan coba lagi, karena pada prinsipnya pemberantasan korupsi itu menjadi kewajiban setiap warga negara," kata Giri ditemui di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan oleh lembaga anti rasuah ini antara lain pemberantasan korupsi di tingkat bawah.

Baca juga: Wapres JK harap pimpinan KPK yang tidak asal tangkap

Baca juga: KPK percaya Presiden tidak pilih capim bermasalah


Dia menilai praktik korupsi masih rentan terjadi saat pengurusan surat perizinan baik sektor bisnis maupun lainnya.

Giri juga menjelaskan kehadiran negara diperlukan dalam bidang pendanaan politik untuk menghindari terjadinya korupsi.

"Saya akan menyoroti yang utama adalah politik kita. Agar politik ini berintegritas, murah, kemudian insentif kepada pejabat politik bagus, tinggi. Dan yang terakhir adalah bahwa negara harus hadir dalam bidang politik melalui pendanaan yang mencukupi," jelas Giri.

Panitia seleksi calon pimpinan KPK membuka pendaftaran mulai 17 Juni sampai 4 Juli 2019.

Giri merupakan salah satu dari sejumlah anggota KPK yang mendaftar sebagai calon pimpinan lembaga itu kepada panitia seleksi.

Baca juga: BNPT berikan kriteria radikalisme pada pansel capim KPK

Baca juga: Pendaftar capim KPK capai ratusan


 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Eddy K Sinoel
COPYRIGHT © ANTARA 2019