Tokyo (ANTARA News) - Militer Amerika Serika,t Rabu, mengatakan pihaknya memberlakukan jam malam dalam tempo tak terbatas atas para prajuritnya di Okinawa, pulau di Jepang selatan, menyusul terjadinya serentetan insiden, termasuk dugaan perkosaan terhadap gadis setempat yang memicu terjadinya ketegangan baru. Jam malam berlaku mulai pukul 07:30 waktu setempat, berdasarkan perintah Koordinator Wilayah Okinawa dan komandan militer senior AS di Okinawa, Letjen Richard Zilmer, kata seorang jurubicara militer, seperti dilaporkan AFP. Zilmer mengintruksikan bahwa `semua anggota militer di Okinawa akan dibatasi fasilitas militernya atau bagi mereka yang tinggal di luar pangkalan dikenai jam malam dalam tempo tak terbatas mulai pukul 07:30 20 Februari," menurut pernyataan pihak militer Selasa malam. "Kegiatan pelaksanaan tugas para anggota militer di Okinawa juga akan dibatasi sampai di tempat mereka bertugas atau bekerja, beribadah, di tempat menempuh pendidikan, atau di perawatan medis dan gigi" pada saat mereka memasuki 'masa refleksi'", kata pernyataan. Hal itu akan `memberikan para komandan dan semua anggota petugas suatu kesempatan untuk meninjau lebih lanjut prosedur-prosedur dan perintah-perintah bagi pelaksanaan disiplin dan tingkah-laku semua anggota petugas AS yang ditempatkan di Okinawa," katanya. "Militer AS dan para komandannya memberikan perhatian sangat serius terhadap semua kejadian dan tuduhan-tuduhan yang melibatkan tingkah-laku yang tidak baik yang dilakukan para anggota petugas," katanya. Meskipun demikian, tidak ada larangan terhadap kegiatan rutin yang telah dijadwalkan di pangkalan. Militer AS secara terpisah mengumumkan bahwa pihaknya akan mengadakan `hari refleksi` bagi seluruh pasukan yang ada di Jepang Jum`at. Seorang prajurit Angkatan Laut AS ditahan pekan lalu dengan tuduhan-tuduhan dia memperkosa seorang gadis berumur 14 tahun di Okinawa, kota tempat penampungan separoh dari jumlah tentara AS di Jepang, yang memicu para pemimpun Jepang menuntut dilakukan pengketatan disiplin terhadap tentara AS. Prajurit tersebut mengaku berusaha mencium gadis tersebut dan membantah memperkosanya. Kepolisian Okinawa mengatakan pekan ini bahwa mereka juga telah menahan dua prajurit AL lainnya, salah satunya dituduh menyetir dalam keadaan mabuk, sedangkan lainnya dituduh melanggar masuk ke rumah orang tak dikenal dalam keadaan mabuk. Media Jepang Selasa juga melaporkan bahwa penguasa AS telah menahan seorang prajurit AL dengan tuduhan menyebarkan uang 20 dolar palsu di Okinawa. Lebih dari 40.000 tentara AS ditempatkan di Jepang berdasarkan perjanjian keamanan untuk melindungi sekutu penting Washington di Asia itru, yang secara resmi menyatakan sebagai negara cinta-damai sejak Perang Dunia II. Penduduk Okinawa melakukan aksi protes pada 1995 setelah tiga petugas AS memperkosa gadis berumur 12 tahun, yang berakibat pengurangan sejumlah tentara AS di pulau itu. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008