Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu pagi, ditutup melemah 0,64 persen, mengikuti bursa regional yang tertekan akibat melonjaknya harga minyak dunia. IHSG sesi pagi ditutup turun 17,312 poin menjadi 2.694,560 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 3,478 poin (0,59 persen) ke level 584,482. Analis Riset PT Panin Capital, Luki Aryatama, mengatakan pergerakan indeks BEI masih mengikuti pergerakan bursa regional. Bursa regional pada Rabu pagi sebagian besar melemah, menyusul pelemahan di bursa Wall Street AS akibat melambungnya harga minyak di rekor tertinggi. Harga minyak mentah yang mencapai harga 100,01 dolar per barel, telah memberi kecemasan para pelaku pasar terhadap bisnisnya, karena adanya kekhawatiran melambatnya ekonomi AS yang ditimbulakan dari dampak krisis kredit. Kondisi ini telah membuat bursa Wall Street AS dengan indeks Dow Jones, Selasa malam, ditutup turun 10,99 poin (0,09 persen) menjadi 12.337,21 telah diikuti beberapa bursa di kawasan Asia, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 melemah 358,62 poin (2,61 persen) ke posisi 13.399,28 dan bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng pada sesi pagi terkoreksi 390,08 poin (1,62 persen) ke level 23.733,08. Kondisi inilah yang membuat pergerakan saham di BEI didominasi yang turun sebanyak 127 dibanding yang naik 45, sedangkan 42 stagnan dan 239 efek belum aktif diperdagangkan. Penurunan indeks ini dipimpin anjloknya beberapa saham unggulan, seperti saham Bumi Resources yang turun Rp100 menjadi Rp7.350, Aneka Tambang terkoreksi Rp50 ke Rp4.025, Telkom terkulai Rp100 ke posisi Rp10.000, IBank Mandiri terkikis Rp25 ke harga Rp3.350 dan Pertambangan Batubara Bukit Asam menurun Rp50 menjadi Rp11.000. Volume perdagangan Rabu pagi, mencapai 1,717 miliar saham dengan nilai Rp1,886 triliun dari 27.807 kali transaksi. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008